AJI ALUGORO
Sudah menjadi suratan alam, lelaki selalu ingin menunjukkan keperkasaannya di atas ranjang. Padahal, mereka tak punya waktu untuk menjadi perkasa secara alamiah...
Sebelum jenis obat keperkasaan menjamur seperi sekarang, nenek moyang kita telah melakukan olah batin untuk hal yang satu ini. Oleh karena itu jangan heran, pada zamannya, seorang raja memiliki lebih dari satu istri dan hidup bahagia serta perkasa hingga akhir hayatnya.
Sungguh beruntung, di tengah-tengan keadaan masyarakat yang menginginkan segala sesuatu yang serba instant, Penulis bertemu dengan Mas Tono. Dia adalah sahabat Penulis yang pernah mendapatkan ijazah Ajian Alugoro dan Ajian Pengiket Sukmo dari salah seorang spiritualis yang bermukim di bilangan Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurutnya, Ajian Alugoro amat bermanfaat untuk urusan seks. Sementara itu, Ajian Pengiket Sukmo amat berguna untuk mengikat kesetiaan isteri agar dia tetap setia dan tidak berniat untuk memiliki PIL.
Bila Ajian Alugoro dibaca sebelum melakukan hubungan seksual, maka (konon) penis akan menguat bahkan membesar sebagaimana yang dikehendaki. Dengan kata lain, bagi yang sudah menguasainya, dijamin tidak akan pernah loyo walau tubuh sudah dimakan oleh usia.
Adapun laku ritualnya, adalah:
1. Melakukan puasa sunnah selama lima hari, dimulai pada hari Selasa atau hari Kamis dengan niat untuk mendapatkan ridho Allah agar dapat menguasai Ajian Alugoro. Selama puasa, hanya boleh menyantap makanan kering yang tidak berkuah.
2. Puasa dijalankan tanpa putus. Dan usia mendirikan shalat Maghrib dan Subuh, ajian dibaca sebanyak empat puluh empat kali. Dan pada tengah malam, dirikan shalat hajat atau shalat tahajud guna mendapatkan ridho Allah agar bisa menguasai ilmu ini. Mantra cukup dibaca tiga kali saja.
3. Mantra yang harus dilafadzkan, adalah:
Bismillahirrahmannirrahim.
Bayu mulur, bayuku si sabdo geni,
Bayuku si sabdo joyo,
E ... gedene sak lengenku,
Ramuh siro tangio.
4. Setelah puasa selesai, buatlah upacara syukuran berupa nasi tumpeng dan ingkung ayam untuk dimakan bersama keluarga.
5. Pada saat hendak senggama, baca Shalawat Nabi tiga kali dan mantra cukup sekali, lalu, tiupkan pada penis. Dan ajian ini akan semakin menyatu bila seusai shalat Maghrib dan Subuh dibaca masing-masing tiga kali dalam satu tarukan nafas.
Sementara, ritual Ajian Pengiket Sukma adalah sebagai berikut:
1. Lakukan puasa sunnah selama tiga hari, yang dimulai pada hari Selasa atau hari Kamis dengan niat untuk mendapatkan ridho Allah agar dapat menguasai Ajian Pengiket Sukma.
2. Puasa dijalankankan tanpa putus. Usai mendirikan shalat Maghrib dan Subuh, ajian ini dibaca tiga puluh tiga kali. Dan pada tengah malam, dirikanlah shalat hajat atau tahajud guna memohon ridho Allah agar bisa menguasai ilmu ini dengan sebaik-baiknya.
3. Adapun mantra Ajian Pengiket Sukmo, adalah:
Bismillahirrahmannirrahim.
Idzkola Yusufi li aabadi inii,
Ro'aitu ahada asyara,
Kaukabau wasy syamsa wa ummi ...,
Ro'aituhum lisaajidin.
4. Seusai puasa, buatlah acara syukuran berupa nasi tumpeng dan ingkung seekor ayam untuk dimakan bersama keluarga.
5. Seyogyanya, ajian ini dibaca setelah ajian di atas diucapkan. Dan untuk menggunakan ajian ini cukup membaca shalawat nabi tiga kali dan manteranya sekali. Kemudian tiupkan pada penis. Ajian ini akan menyatu bila selalu dibaca tiap hari seusai mendirikan shalat Maghrib dan Subuh sebanyak tiga kali dalam satu tarikan nafas.
Demikian dua ajian yang merupakan satu paket kesatuan tak terpisahkan untuk kelanggengan hidup berumah tangga. Semoga bermanfaat.
Ilmu kontak Ba'da Tubi
Ajian ini mempunyai kelebihan-kelebihan untuk bertempur. Ilmu kontak Ba'da Tubi bisa membikin lawan kaku seperti patung (terkunci).
Mantra Aji Ba'da Tubi:
"Ba'da Tubi bismillahi ruhibunih tadat,
ila kasyfi assori bi ba'tinihmi thowat,
naarudhu bikal a'da amin kulli,
wijhatin wabil ismi tarmihim,
minal bu'di bi syatat,
wa ashmim, wa abkim,
tsuma a'mi a'duwiwa a'duwana,
wa ah krishum,
ya zaljalalli biha us hamat."
Persyaratan :
- Puasa sunnah 40 hari
- Selama puasa selesai sholat fardhu di wirid 77 kali
- Selesai sholat hajat dibaca sebanyak-banyaknya.
Demikianlah bahasan-bahasan tentang aji kekebalan. Semoga bisa menambah wawasan Anda di bidang ilmu kedigjayaan.
ILMU MALIH RUPA
Kekuatan ilmu ini mampu mengelabui pandangan musuh. Cara menguasainya...?
Suatu ketika, di pinggiran hutan yang lebat, tatkala Kanjeng Sunan Kalijaga tengah melakukan perjalanan syiar Islam, ia dicegat oleh segerombolan perampok yang sudah terkenal kekejamannya. Dengan polos wali yang juga dikenal sebagai Syech Malaya ini mengatakan bahwa dirinya tak memiliki harta yang layak. Tetapi apa lacur, pemimpin perampok itu tak mempercayainya. Bahkan dengan garang ia memerintahkan anak buahnya untuk menggeledah.
Mendapat perlakuan yang tidak senonoh, Sunan Kalijaga hanya tersenyum. Ia bertekad untuk memberi pelajaran kepada para perampok itu agar kembali ke jalan yang benar. Manakala mereka mulai mendekat, dengan tenang Kanjeng Sunan Kalijaga mengibaskan kain panjang yang tersampir di pundaknya. Dan apa yang terjadi, tenaga kibasan itu ternyata mampu membuat para perampok porak-poranda.
Melihat kejadian itu, Ki Jaghana, sang pemimpin perampok menjadi berang. Ia langsung memasang kuda-kuda dan bersiap-siap menyerang Kanjeng Sunan Kalijaga dengan pedangnya. Dengan gerakan yang garang, ia mulai mendekati sasarannya. Sekali ini, Sunan Kalijaga merapalkan ilmu Malih Rupa. Begitu usai, mendadak tubuh Kanjeng Sunan Kalijaga telah berada tak jauh dari Ki Jaghana.
Ki Jaghana semakin bernafsu. Dengan teriakan keras ia langsung menyabetkan pedangnya ke tubuh Sunan Kalijaga. Aneh, Kanjeng Sunan Kalijaga tak menghindar. Ia membiarkan pedang yang demikian tajam itu menghantam tubuhnya.
Melihat kejadian itu, sudah barang tentu membuat para pengikut Ki Jaghana menjadi berang. Dengan ganas salah seorang anak buah Ki Jaghana melabrak. Begitu ia akan melompat, sebuah tangan yang halus telah menahan gerakannya. Tangan Kanjeng Sunan Kalijaga. Belum sempat ia membuka mulut, dengan penuh wibawa Kanjeng Sunan Kalijaga berkata, "Jangan panik, yang diserang hanyalah pohon asam. Bukan aku!"
Ketika anak buah Ki Jagahana ini akan bertanya lebih jauh, terdengar suara lembut Kanjeng Sunan Kalijaga menambahkan, "Jika ingin tahu, pejamkanlah matamu. Lihatlah dengan mata batinmu. Maka engkau akan tahu apa yang terjadi."
Beberapa anak buah Ki Jaghana pun melakukan apa yang disarankan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga. Dan apa yang terjadi, mereka melihat, dengan membabi buta Ki Jaghana yang merasa membabatkan pedangnya ke tubuh Sunan Kalijaga itu ternyata hanya menetakkan pedangnya ke batang pohon asam. Karena tubuh yang ditebas tak juga roboh, akhirnya Ki Jaghana kehabisan tenaga. Dan ia menjadi terkejut bercampur malu, tatkala Kanjeng Sunan Kalijaga mulai mencabut ilmunya, ternyata ia hanya menetak sebatang pohon asam. Akhirnya, Ki Jaghana menyerah dan menyatakan taubat serta memeluk agama Islam yang disebarkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.
Itulah kisah kehebatan Ilmu Malih Rupa. Ilmu-ilmu yang pernah dimiliki oleh para wali atau para linuwih pada zamannya itu ternyata tak lekang dimakan zaman. Buktinya, walau dengan diam-diam banyak orang yang masih mempelajarinya.
Agar para pembaca tidak penasaran, di bawah ini saya sertakan mantra Ilmu Malih Rupa yang sangat dahsyat itu:
Sang mulyo langgeng,
Urip Dzat sampurno aku,
Hu Allah. ..." (Baca 3 kali).
Sedangkan persyaratan atau tata cara untuk mendalami ilmu ini adalah sebagai berikut:
- Mandi keramas pada tengah hari.
- Melakukan sholat hajat khusus (dengan permohonan agar bisa menguasai Ilmu Malih Rupa).
- Puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam, yang tiap malamnya mantra tersebut tadi harus dibaca sebanyak 99 kali. Bila puasa ini sudah dijalani maka tiap hari mantra ini cukup dibaca 3 kali saja.
Demikian kajian ilmu Malih Rupa yang merupakan warisan Kanjeng Sunan Kalijaga atau Syech Malaya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca tentang keampuhan ilmu kadigjayaan peninggalan para leluhur.
Ilmu kontak Ba'da Tubi
Ajian ini mempunyai kelebihan-kelebihan untuk bertempur. Ilmu kontak Ba'da Tubi bisa membikin lawan kaku seperti patung (terkunci).
Mantra Aji Ba'da Tubi:
"Ba'da Tubi bismillahi ruhibunih tadat,
ila kasyfi assori bi ba'tinihmi thowat,
naarudhu bikal a'da amin kulli,
wijhatin wabil ismi tarmihim,
minal bu'di bi syatat,
wa ashmim, wa abkim,
tsuma a'mi a'duwiwa a'duwana,
wa ah krishum,
ya zaljalalli biha us hamat."
Persyaratan :
- Puasa sunnah 40 hari
- Selama puasa selesai sholat fardhu di wirid 77 kali
- Selesai sholat hajat dibaca sebanyak-banyaknya.
Demikianlah bahasan-bahasan tentang aji kekebalan. Semoga bisa menambah wawasan Anda di bidang ilmu kedigjayaan.
ILMU PENGABARAN
Hanya dengan menggunakan sebutir kerikil kekuatan ilmu ini laksana hantaman godam....
Pada jaman penjajahan Belanda, kira-kira tahun 1930-an, kakek saya (penulis) pernah pergi ke Jogyakarta. Perjalanan dari kampungnya di Ngawi ke Jogja memakan waktu 2 hari dengan mengendarai andong. Kakek pergi bersama ke-5 saudaranya ke rumah famili yang terletak di daerah Jogja tepatnya ke arah Parangtritis.
Mereka pergi dengan membawa hasil ladang. Hal ini sudah menjadi tradisi, jika saudara mempunyai hajat, maka saudara yang lain akan membantu dengan hasil ladang, seperti: palawija, beras, sayuran dan hasil ternak.
Ketika perjalanan sampai di desa Dlanggu (termasuk wilayah Klaten) hari sudah gelap. Di samping jalan tidak ditemui rumah penduduk. Kakek memutuskan untuk bermalam di jalan. Di buatnya api unggun kecil untuk membakar singkong dan untuk mengusir hawa dingin. Mereka tidak tidur, bercengkrama sambil menunggu pagi.
Pada malam hari, sekitar jam 1, mereka didatangi 10 orang yang hendak merampok barang dan merampas andong. Perkelahian sangat seru. Ternyata kepala perampok itu sangat sakti, setiap tebasan golok tidak melukai kulitnya bahkan mengeluarkan percikan api. Kakek segera menghentikan perkelahian dan menantang kepala perampok itu satu lawan satu. "Jika kamu menang, andong dan isinya menjadi milikmu tapi jika kamu kalah, pergi dari sini," kata kakek.
Tanpa mengulur waktu, perkelahian satu lawan satupun segera dimulai. Tubuh kepala perampok itu berubah menjadi hitam rambut berdiri tegak, matanya merah, dan kekuatan tangannya luar biasa. Kepala perampok itu bisa meremas batu dan hancur. Kakek menyadari bahwa perampok mengeluarkan ilmu saktinya. Dengan tenang kakek memungut beberapa kerikil kecil. Mulutnya berkomat-komit membaca doa dan ditiupnya kerikil itu,
Ketika perampok itu hendak menerjang dan memukul, kakek dengan cepat melempar kerikil itu ke badan perampok. Dan terjadilah keanehan, badan perampok yang kebal itu menggelepar hanya terkena lemparan kerikil kecil dari kakek. Dan perampok itu kemudian pingsan.
Sejak itu, kakek menjadi kawan dari para perampok. Dan setelah diajari beberapa doa, akhirnya para perampok itu sadar. Beberapa di antaranya ada yang menjadi petani, pedagang dan ada satu yang ikut menjadi laskar perang kemerdekaan.
Menurut cerita paman, ilmu yang digunakan kakek dinamakan Ilmu Pengabaran. Ilmu ini digunakan untuk menghancurkan ilmu lawan. Ilmu ini didapat kakek seaktu kakek belajar silat aliran Tambak Boyo yang berlokasi di daerah Yogyakarta. Menurut cerita paman, aliran silat Tambak Boyo sudah tidak ada lagi, atau bahkan terserap dalam ilmu silat perguruan baru.
Berikut kami uraikan cara mengamalkan Ilmu Pangabaran:
1. Bangun malam dan sholat hajat 2 rakaat selama 40 hari setelah membaca al-Fatehah, membaca al Iklash, Al-Falaq, An-Nas, dan ayat kursi.
2. Selesai sholat, membaca surat Al-Alaq 40x
3. Membaca mantra 3x tanpa bernafas, lalu nafas dilepaskan sambil ditiupkan ke kedua tangan dengan membaca 'ya hu 3x" dalam hati.
Mantra :
Jagaad gede jagad cilik mendak tumungkul ono
ngarepaningsun, ojo maneh siro jalmo manungso
asal banyu bali dadi banyu, asal geni bali dadi
geni, asal angin bali dadi angin, asal bumi bali
dadi bumi, asal cahyo bali marang alaming ki
dratiro, ketaman ilmuku pengabaran jati yo ja
tining pangabaran soko kersane Allah.
4. Jika akan dipakai, ambil barang apa saja, dibacakan mantra dan dilemparkan ke tubuh lawan. Lawan akan kesakitan karena ilmunya akan berbalik dan meninggalkan tubuhnya.
Demikian uraian kami, semoga menambah kazanah pengetahuan kita semua.
ILMU TERAWANGAN
Membebaskan manusia
dari dimensi ruang dan waktu....
Ilmu trawangan ini adalah ilmu teropong atau sorog yang berfungsi untuk melihat alam gaib atau alam halus. Bahkan pada tingkatan yang tinggi bisa untuk melihat alam nyata yang tidak terjangkau oleh pandangan mata kita. Misalnya si A adalah seorang ahli trawangan tinggal di Surabaya dan dari kota tersebut ia bisa melihat saudaranya yang jauh dari kota itu. Bahkan si A bisa membaca surat yang masih tertutup rapat dalam amplop. Orang yang menguasai ilmu ini seakan-akan memiliki 'mata ketiga' atau indera ke-enam.
Syarat utama mengamalkan ilmu trawangan adalah berpuasa. Sebagai pembuka puasa di sini tidak hanya sekadar tidak makan dan tidak minum, tetapi berpuasa dari nafsu lahir batin. Lahirnya tidak makan, tidak minum dan tidak bersetubuh, bhatinnya mengekang segala sesuatu yang jelek. Bertindak sabar dan penuh rasa welas asih terhadap sesamanya.
Puasa ilmu terawang ini ada tiga tingkat, yaitu: Tingkat kesatu : puasa 3 hari (puasa dimulai dari hari Selasa Kliwon); Tingkat kedua: puasa 7 hari (puasa dimulai dari hari Selasa Kliwon); dan Tingkat ketiga: puasa 40 hari (puasa dimulai hari Sabtu Kliwon).
Pada puasa tingkat kesatu biasanya Anda sudah bisa menguasai ilmu terawang. Anda sudah bisa melihat alam ghaib dengan jelas. Sekalipun Anda sudah mampu memiliki ilmu terawang, sebaiknya di bulan-bulan berikutnya Anda mencoba berpuasa lagi ke tingkat kedua dan ketiga, sebab bila sudah tingkat tiga, ilmu trawang Anda akan benar-benar sempurna.
Seseorang yang sudah sempurna ilmu terawangnya tidak akan mudah terkecoh oleh tipuan mahluk-mahluk alam halus. Perlu diketahui, bangsa jin tingkat rendah suka mengganggu terawang kita. Misalnya Anda ingin menjumpai rohnya Sultan Agung. Karena tingkat trawangan Anda masih rendah, datanglah jin jahat menjelma menjadi Sultan Agung. Wajah, penampilan dan suaranya dibuat mirip Sultan Agung. Nah, dengan begitu anda terkecoh! Padahal, Anda terlanjur yakin bahwa yang datang dan Anda lihat itu benar-benar Sultan Agung.
Penipuan seperti ini akan lebih celaka lagi bila Anda dimintai tolong orang yang kecurian barang. Misal, Anda disuruh melihat pencurinya. Kemudian Anda melihat dengan ilmu trawangan, ternyata yang hadir adalah roh jahat yang menjelma seseorang yang bukan pencurinya. Roh tersebut asal comot saja pada orang yang dipermainkannya. Padahal Anda sudah yakin dengan trawangan Anda. Nah, dengan begitu Anda berarti memfitnah orang.
Lain lagi bila ilmu trawanga Anda sudah tinggi. Anda akan tahu bahwa Anda dikelabui roh jahat. Tetapi biasanya roh jahat tidak berani mengganggu orang berilmu tinggi. Mantra ilmu trawangan sebagai berikut:
"Allaahumma antas salam, qodia haajatii, ghoib busisir maasyaa'allaah. Alimul ghoibi was syahadatil khobiirul muta'al. Alaa'alamu man kholaq, wa hual lathiiful khobiir."
SYARAT DAN LAKUNYA
Selama berpuasa sehabis sholat fardhu dibaca 13 kali, kemudian diteruskan membaca "Yaa Khobiir" sebanyak 812 kali. Dan selama berpuasa melakukan sholat hajat di tengah malam. Selesai sholat hajat membaca istigfar 1000 kali, lalu membaca sholawat 100 kali dan baca amalan tersebut di atas (mantra ilmu trawangan) 13 kali serta "Yaa Khobiir" 812 kali.
Selesai puasa, pada malam harinya (tengah malam) dicoba di tempat yang gelap dan sunyi, seperti di 'punden' (tempat pedanyangan) atau tempat yang dianggap angker. Bisa juga untuk dicoba melihat isi pusaka (keris, batu akik, besi kuning dan sebagainya). Untuk mencobanya, duduklah bersila dengan santai menghadap ke obyek.
Bila anda takut, boleh membawa teman satu atau dua orang. Tetapi teman Anda jangan boleh mengganggu konsentrasi Anda. Gunakan pernafasan yang halus dan tertur. Baca dulu dalam hati amalan trawangan sebanyak 13 kali, lalu baca "Yaa Khobiir" sebanyak 812 kali. Setelah itu sedot nafas dalam-dalam dan tahan kuat-kuat disertai dengan memejamkan mata rapat-rapat. Dalam hati memohon pertolongan Allah.
Konsentrasi: pusatkan ke titik pangkal hidung (antara dua mata). Nikmati gelap itu, bila ada titik cahaya, padanglah terus titik cahaya itu dengan mata batin. Cahaya itu lama kelamaan akan membesar. Biasanya warnanya sejuk putih kebiru-biruan seperti sinar lampu neon. Nah, setelah memandang cahaya gaib itu terus menerus, dalam waktu cepat Anda akan melihat alam halus dan makhluk-makhluk halus di sekitar Anda. Mata fisik terus terpejam.
Gunakan mata batin untuk melihat alam gaib tersebut. Setelah Anda berhasil, napas yang tadi ditahan segera dilepaskan pelan-pelan dan mulailah bernapas biasa.
PANTANGAN
Beberapa pantangan ilmu terawangan adalah: tidak boleh minum minuman beralkohol, apabila sampai mabuk; jangan sekali-kali sengaja menerawang bagian-bagian vital (alat kelamin) lawan jenis Anda; dan, Jangan sekali-kali menerawang dengan sengaja orang bersenggama, atau menerawang lawan jenis yang sedang mandi.
Bila Anda melanggar pantangan ini, maka selain Anda akan berdosa dan dikutuk oleh ro-roh luhur, ilmu trawangan Anda akan berkurang atau lenyap sama sekali. Terkecuali Anda tidak sengaja menerawang hal itu, untuk hal yang demikian cepat-cepatlah Anda menyebut istigfar 3 kali dan cepat-cepatlah menjauh dari pandangan itu.