Minggu, 26 September 2010

Archive for July, 2009

MENSYUKURI HIDAYAH IMAN

Posted in HIDAYAH IMAN on 31 July 2009 by wongalus

daun

Iman secara sederhana diartikan sebagai percaya adanya Allah SWT, Malaikat-Nya, Rasul-Nya, Kitab Suci-Nya, Hari Akhir (kiamat) dan takdir-Nya. Ada orang yang tidak beriman. Ada orang yang beriman. Ada yang kadang-kadang beriman namun kadang-kadang tidak.

Mana yang lebih banyak apakah orang beriman atau tidak beriman, tidak ada data statistik yang akurat. Kecuali mungkin para malaikat yang setiap hari sibuk meraba-raba isi dada seseorang. Orang yang beriman dan tidak beriman susah dikenali tanda-tanda dari luar. Tidak ada tanda-tanda spesifik misalnya celananya harus pendek dibawah lutut berbaju gamis, jenggot gondrong, atau dahi hitam yang menandakan seseorang itu beriman atau tidak.

Iman ada dalam qalbu seseorang. Qalbu bukanlah hati atau jantung biologis. Qalbu adalah hati metafisik yang mampu untuk merasakan sesuatu getaran hati metafisik yang lain. Orang yang cinta dan sayang kepada sesuatu hal yang bergerak adalah qalbunya, rasanya, hatinya, jiwanya. Begitu juga dengan iman.

Iman adalah manifestasi spiritualitas seseorang yang berhubungan dengan sesuatu yang transenden (transcendere: mengatasi dirinya), adikodrati, dan mistik. Iman berhubungan dengan penghayatan diri terhadap nilai-nilai absolut yang diyakini berada di dalam diri manusia (immanere: berada di dalam) karena yang transenden mampu mendatangkan sesuatu yang lebih berkuasa dari dirinya.

Iman lebih dari sekedar percaya akan adanya sesuatu. Iman selain percaya, juga menuntut seseorang untuk ikhlas mengabdikan diri ke sesuatu tersebut sekaligus juga menunaikan hak dan kewajiban-kewajiban berdasarkan atas konsensus keimanannya. Keimanan saya kepada Tuhan akhirnya membawa saya pada ketaatan pada kewajiban religius yang harus ditunaikan atau juga kewajiban menghindari larangan.

Iman berasal dari cahaya petunjuk Allah yang menyinari qalbu manusia. Cahaya petunjuk dalam bahasa agama disebut hidayah. Hidayah turun karena kehendak-Nya. Petunjuk Allah sudah ada di dalam diri maupun di luar diri manusia karena Allah memiliki sifat Ar Rahman (pemberi). Namun tanpa hidayah yang merupakan hak prerogratif-Nya maka petunjuk itu tidak mampu dibaca oleh manusia. Inilah buah dari sifat Ar Rahim (Penyayang).

Kepada siapa dia menyayangi seseorang maka dia memberikan hidayah berupa iman. Hidayah ini tidak diterima oleh sembarang orang. Hanya orang-orang yang dipilih-Nya saja, yang diberi hidayah berupa iman. Maka, logis bila seseorang yang beriman hendaknya bersyukur. Bersyukur atas iman membawa konsekuensi bahwa seseorang itu harus menjaga serta memupuk keimanannya dengan mengimplementasikan keimanannya itu untuk kemanfaatan ciptaan-ciptaan-Nya yang lain (terminologi agamanya: amal sholeh).

Semoga kita semua mampu bersyukur atas iman yang bercahaya di dada kita masing-masing dan bila belum mendapatkan hidayah iman, marilah memohon kepada-Nya agar dia secepatnya memberikan kita hidayah iman yang tidak ternilai harganya itu. ###

AKU SEJATI

Posted in AKU SEJATI on 29 July 2009 by wongalus

Tuhan mengingatkan bahwa sebelum mengenal Dia (Tuhan) maka manusia diminta untuk memahami “Aku” nya sendiri sebagai sarana atau jalan untuk menuju pengenalan AKU-TUHAN? Itu karena dalam “Aku” termuat rahasia AKU-NYA.

Pembahasan tentang pengenalan diri ini adalah kunci jalan spiritual. Sehingga menyelami kesadaran diri yang sebenarnya, dan mengenali hakikat ruh yang biasa menyebut dirinya “Aku” adalah cukup penting dan menjadi bangunan suci ibadah hidup manusia. Saya tidak akan lagi bicara soal dalil-dalil. Ibaratnya kita melakukan shalat, kita tidak lagi butuh dalil, akan tetapi kita tinggal memasuki keadaan shalat yang sebenarnya. Diskusi kita sudah selesai dalam hal hukum-hukum kebenaran Tuhan.

Perenungan tentang hakikat ruh ini mau tidak mau membawa kita pada khasanah filsafat manusia. Namun tidak perlu kita masuki terlalu dalam wacana filsafat apa hakekat manusia sesungguhnya. Yang jelas, bahwa manusia adalah makhluk sempurna yang telah diberi mandat untuk menjadi wakil Tuhan di muka bumi.

Selain unsur biologis fisik yang sangat kompleks mulai dari kaki hingga otak, susunan dalam mental dan kerohaniannya terdapat sifat yang tertinggi meskipun masih terdapat daya kemauan yaitu KEKUATAN SANG “AKU”, yang merupakan KEKUATAN yang diterima dari Yang Maha Mutlak.

Tubuh biologis dan mental keinginan nafsu adalah milik manusia. Namun bukan manusia itu sendiri. Sebelum manusia (“Aku”) dapat menguasai atau mengalahkan atau mengarahkan benda yang menjadi miliknya terlebih dahulu ia harus menyadari dirinya secara benar. Ia harus dapat membedakan mana yang merupakan Aku dan mana yang merupakan milik Aku, dapat membedakan mana yang Aku dan mana yang bukan Aku.

Yang harus disadari: SANG AKU BERSIFAT ABADI – TIDAK BISA MATI -TIDAK BISA RUSAK. AKU MEMILIKI KEKUASAAN, KEBIJAKSANAAN DAN KENYATAAN. AKU INILAH YANG AKAN KEMBALI POSISI ASALNYA: SESUNGGUHNYA AKU ADALAH BERASAL DARI ALLAH DAN KEPADA-NYA-LAH AKU KEMBALI….

Orang modern yang sejak lahir hingga dewasa selalu hidup dan mengarahkan dirinya dalam kesemestaan benda-benda material beranggapan bahwa rasa keakuan mereka hanya merupakan kesadaran mengenai nafsu badani pemenuhan keinginan, pemuasan kesenangan, memperoleh kenyamanan bagi dirinya. Bagian bawah dari batin naluri merupakan tempat rasa keakuan orang-orang primitif. Bila seorang primitif mengatakan “Aku”, maka yang dimaksud adalah badannya. Badan ini mempunyai perasaan, keinginan dan nafsu. Mereka menggunakan daya pikirnya guna memenuhi nafsu dan keinginan fisiknya, padahal mereka sebenarnya hidup dalam tingkat batin naluri.

Setelah menyadari ketololannya dan beranjak tua, manusia harusnya semakin tinggi pendakian spiritualnya. Mulailah ia mempunyai konsep tentang Aku nya yang lebih lengkap. Bila ia mulai menggunakan akalnya, maka ia pindah dari tingkat batin naluri ke tingkat batin mental. Ia mulai merasakan bahwa batinnya adalah lebih nyata bagi dirinya dari pada badannya, bahkan kadang ia melupakan badannya bila sedang terbenam dalam pemikiran secara serius.

Setelah kesadaran orang meningkat yaitu kesadarannya berpindah dari tingkat mental ke tingkat kerohanian ia menyadari bahwa “Aku” yang sebenarnya adalah sesuatu yang lebih tinggi dari pada pikiran, perasaan dan badan fisiknya, bahwa semuanya ini dapat digunakan sebagai alat saja. Hingga akhirnya orang benar-benar merasakan sebagai Aku yang sebenarnya (AKU SEJATI).

Berikut cara mengembangkan atau membangkitkan kesadaran Aku yang fitrah. Ini merupakan latihan yang harus disadari, sebab kita tidak akan bisa melakukan pendekatan kepada Allah kalau tidak menyadari hakekat diri yang hakiki. Kesadaran “Aku” ini merupakan langkah pertama pada jalan menuju mendapatkan PENCERAHAN yang merupakan realisasi hubungan Aku dengan Yang Maha Agung.

Monggo praktekkan latihan ini di berbagai tahapan perjalanan sampai memperoleh penerangan jiwa.

MENEMUKAN AKU SEJATI
Carilah tempat atau ruangan, yang terbebas dari gangguan, agar batin anda merasa aman dan tenang. Anda boleh duduk, berbaring, maupun berdiri yang enak agar anda dapat mengendorkan otot-otot dan membebaskan ketegangan syaraf. Lepaskan ketegangan dan biarkan otot-otot menjadi lemas, sampai terasa tenang dan damai meresapi seluruh tubuh. Istirahatkan badan dan pasrahkan seluruh jiwa raga. Atau lakukanlah dengan posisi berdiri, hal ini dilakukan untuk menghindari mudah terlena dan tertidur …

Setelah berpengalaman hendaknya mampu melakukan pengendoran badan dan menenangkan pikiran dimana pun dan kapanpun anda memerlukannya. Ingat bahwa keadaan dzikir harus berada di bawah penguasaan kemauan yang keras. Di dalam melakukan praktek dzikir harus diterapkan pada waktu yang tepat dan atas kemauan sendiri. SADARI BAHWA AKU ADALAH HAKIKI NYA MANUSIA YANG TIDAK PERNAH TIDUR – TIDAK MATI – ABADI, …SELALU SADAR TIDAK PERNAH MENGALAMI SEDIH DAN TAKUT … AKU SANG ROH SUCI (FITRAH) YANG MAMPU MENEMBUS ALAM MIMPI, ALAM MALAKUT DAN ALAM ULUHIYAH…

Sekarang anda memasuki tahapan yang menyebabkan Aku merasa sebagai makhluk mental. Kalau anda memejamkan mata anda akan merasakan dan bisa membedakan mana Aku yang sebenarnya … disitu ada aku yang memperhatikan sensasi badan, seperti misalnya : lapar, haus, sakit, sensasi yang menyenangkan, kesedihan. Anda akan merasakan ternyata bukan aku sebenarnya yang lapar, sakit dan sedih, akan tetapi itu adalah sensasi badan yang dimiliki oleh sang Aku. Aku sejati mengatasi semua itu tadi…

MUlai sekarang, melepaskan diri dari yang bukan hakiki, agar tidak diombang-ambingkan oleh tubuh anda sendiri. Sadari AKU ADALAH YANG MENGUASAI PERASAAN DAN PIKIRAN, JADILAH TUAN ATAS DIRI ANDA … keluarlah anda seperti melepaskan baju, lalu tinggalkan dan jangan anda memikirkan semuanya itu. Karena badan anda mempunyai batin naluri yang akan bergerak menurut fungsinya. Perhatikan saat anda tidur … Aku anda meninggalkan tubuh anda tanpa harus memikirkan bagaimana nantinya badanku, kenyataannya tubuh bekerja menurut yang dikehendaki oleh nalurinya sendiri.

SADARKAN SANG AKU. HUBUNGKAN DENGAN DZAT YANG MAHA MUTLAK …HADIRLAH DIHADAPAN-NYA SEBAGAIMANA KESAKSIAN AKU DIALAM `AZALI…PANGGILLAH …PENUH SANTUN YA ALLAH … YA ALLAH … TUNDUKKAN JIWA ANDA DENGAN HORMAT … DAN DATANGLAH KEHADIRAT-NYA DENGAN TERUS MEMANGGIL YA ALLAH …YA ALLAH … TIMBULKAN RASA CINTA YANG DALAM …HADIRLAH TERUS DALAM DZIKIR … BIARKAN SENSASI PIKIRAN DAN PERASAAN MELAYANG-LAYANG …SADARKAN DAN KEMBALIKAN BAHWA AKU BUKAN ITU SEMUA … AKU ADALAH YANG MENYAKSIKAN SEMUANYA … BERSAKSILAH DENGAN MENGUCAPKAN DUA KALIMAT SYAHADAT … SAMPAIKAN DO’A SALAWAT UNTUK RASULULLAH .DAN KELUARGANYA. TERUSKAN AKU MELAYANG MENEMBUS SEMUA ALAM-ALAM YANG MENGHALANGI, BIARKAN AKU BERJALAN MENUJU YANG MAHA TAK TERHINGGA … ###

ILMU LADUNI

Posted in ILMU LADUNI on 28 July 2009 by wongalus

Dalam khasanah makrifat, pejalan spiritual akan bersinggungan dengan istilah ILMU LADUNI. Yaitu pengetahuan yang diperolehi tidak melalui proses kegiatan belajar mengajar dan membaca buku-buku, namun melalui PANDANGAN MATA HATI YANG DITERIMA LANGSUNG DARI ALLAH.

Tuhan hanya bisa dikenal jika Dia sendiri berkehendak untuk dikenali. Jika Dia ingin memperkenalkan Diri-Nya kepada hamba-Nya maka hati hamba itu akan dipersiapkan untuk dilakukan pembersihan. Selanjutnya, Hati hambanya tersebut diterangi dengan CAHAYA atau Nur-Nya. Nur-Nya adalah kendaraan bagi hati untuk sampai ke SISI-Nya.

HATI ADALAH BADAN DAN RUH ADALAH NYAWANYA. RUH PULA YANG LANGSUNG TERKAIT DENGAN TUHAN DAN KETERKAITAN ITU DINAMAKAN AS-SIR (RAHASIA). RUH ADALAH NYAWANYA HATI DAN SIR ADALAH NYAWANYA RUH. BOLEH JUGA DIKATAKAN BAHWA HAKIKAT HATI ADALAH RUH DAN HAKIKAT RUH ADALAH SIR. SIR ATAU RAHASIA YANG SAMPAI KEPADA TUHAN DAN SIR YANG MASUK KE HADRAT-NYA. SIR INILAH MAMPU UNTUK YANG MENGENAL ALLAH KARENA SIR ADALAH HAKIKAT SEMUA YANG BERWUJUD.

Cahaya Ilahi menerangi hati, ruh dan Sir. Cahaya Ilahi akan membuka hakikat-hakikat. Amal dan ilmu tidak mampu menyingkap rahasia hakikat-hakikat. Cahaya Ilahi berperanan menyingkap tabir hakikat. Orang yang mengambil hakikat dari buku atau memahami dari ucapan orang lain belumlah dikatakan mengetahui hakikat yang sebenarnya. Mereka hanyalah menyangka atau mengkhayal sudah mengetahui hakikat padahal sesungguhnya belum.

Hakikat akan diketahui apabila seseorang gigih mendalami pengetahuan tentang hakikat dari perenungan-perenungannya sendiri (berarti dia menggunakan akalnya sebagaimana yang dianjurkan Tuhan dalam agama) dan kemudian mempraktekkannya dalam perbuatan sehari-hari dengan mempertimbangkan dengan hati nuraninya. Ditambah dengan memohon ampunan, memuji Nama Tuhan sebagai pembersih hati. Kemudian bersabar menanti hadirnya sinar kebijaksanaan sambil terus juga berharap.

Alam ini pada hakikatnya adalah gelap. Alam menjadi terang karena ada kenyataan Tuhan padanya. Misalnya kita berdiri di atas puncak sebuah bukit pada waktu malam yang gelap gelita. Apa yang dapat dilihat hanyalah kegelapan. Apabila hari siang, matahari bersinar, akan terlihat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang menghuni bukit itu. Yang terlihat di atas bukit itu menjadi nyata karena diterangi oleh cahaya matahari. Cahaya mewujudkan yang gelap menjadi benda-benda yang nyata.

Sesungguhnya cahaya hanya satu jenis saja dan datangnya dari sumber yang satu jua. Begitu juga halnya pandangan mata hati. Mata hati melihat banyaknya hakikat karena banyaknya hakikat yang tercermin dari ragam Cahaya Ilahi, sedangkan Cahaya Ilahi datangnya dari cahaya yang satu yang bersumberkan Zat Yang Maha Esa.

Kegelapan yang menutupi mata hati menyebabkan hati terpisah daripada kebenaran. Hatilah yang tertutup sedangkan kebenaran tidak tertutup. Dalil atau bukti yang dicari bukanlah untuk menyatakan kebenaran tetapi untuk mengeluarkan hati dari lembah kegelapan kepada cahaya yang terang benderang. Cahayalah yang menerangi atau membuka hijab hati.

Nur Ilahi adalah cahaya yang menerangi hati dan mengeluarkannya dari kegelapan serta membawanya untuk menyaksikan sesuatu dalam keadaannya yang asli. Apabila cahaya Ilahi sudah membuka tirai dan cahaya terang telah bersinar maka mata hati dapat memandang kebenaran dan keaslian yang selama ini disembunyikan oleh alam nyata. Semakin terang cahaya Ilahi yang diterima oleh hati akan menambah jelas kebenaran yang dapat dilihatnya.

Pengetahuan yang diperolehi melalui pandangan mata hati yang bersumber dari Cahaya Ilahi dinamakan ILMU LADUNI ATAU ILMU YANG DITERIMA DARI ALLAH SWT SECARA LANGSUNG. KEKUATAN ILMU YANG DIPEROLEHI BERGANTUNG KEPADA KEKUATAN HATI MENERIMA CAHAYA ILAHI.

Para pejalan spiritual awal yang hatinya belum cukup bersih, maka cahaya Ilahi yang diperolehinya tidak begitu terang. Oleh itu ILMU LADUNI yang diperolehinya masih belum mencapai peringkat yang halus. Pada tahap ini hati terkadang masih mudah goyah dan sewaktu-waktu mengalami kekeliruan. Kadang-kadang hati masih cenderung menuju yang samar-samar dan abu-abu.

Orang yang tataran spiritualnya pada peringkat ini memang perlu mendapatkan bimbingan dan penjelasan dari ahli makrifat yang ilmunya lebih tinggi. Apabila hatinya semakin bersih cahaya Ilahi semakin bersinar meneranginya dan dia mendapat ilmu yang lebih jelas. Lalu hatinya menghadap kepada yang lebih benar, sehinggalah dia menemui kebenaran hakiki.

TERBUKANYA MATA HATI MEMPERLIHATKAN KEPADA ANDA AKAN KEBERADAAN ALLAH. KESAKSIAN MATA HATI MEMPERLIHATKAN KEPADA ANDA KETIADAAN DIRI SELAIN WUJUD NYA. KESAKSIAN HAKIKI MATA HATI MEMPERLIHATKAN KEPADA ANDA BAHWA HANYA TUHAN YANG WUJUD, TIDAK TERLIHAT LAGI KETIADAAN DAN WUJUD ANDA.

Apabila hati sudah menjadi bersih maka hati akan menyinarkan cahayanya. Cahaya hati ini dinamakan Cahaya Qalbu. Ia akan menerangi AKAL lalu AKAL dapat memikirkan dan merenung tentang HAKIKAT KETUHANAN yang menguasai alam dan juga dirinya sendiri. Renungan akal terhadap dirinya sendiri membuatnya menyadari perjalanan hal-hal ketuhanan yang menguasai dirinya. Kesadaran ini membuatnya merasakan dengan mendalam betapa dekatnya ALLAH dengannya.

Lahirlah di dalam hati nuraninya perasaan bahwa DIA sentiasa mengawasi gerak-gerik kita, mendengar pembicaraan dan mengetahui bisikan hati kita. Jadilah dia seorang yang CERMAT, ELING DAN WASPADA.

Di antara sifat yang dimiliki oleh orang yang sampai kepada MARTABAT ini ialah: 1. CERMAT DALAM MELAKSANAKAN HUKUM TUHAN. 2. HATI TIDAK CENDERUNG KEPADA HARTA, CUKUP DENGAN APA YANG ADA DAN BAHAGIA BILA BISA MEMBANTU ORANG LAIN DENGAN HARTA YANG DIMILIKINYA. 3. BERTAUBAT DENGAN SEBENARNYA (TAUBAT NASUHA) DAN TIDAK KEMBALI LAGI KEPADA KEJAHATAN. 4. RUHANINYA CUKUP KUAT UNTUK MENANGGUNG KESUSAHAN DENGAN SABAR DAN BERTAWAKAL 5. KEHALUSAN RUHANINYA MEMBUATNYA MERASA MALU KEPADA TUHAN DAN MERENDAHKAN DIRI KEPADA-NYA SAJA.

Orang yang taat kepada perintah-NYA senantiasa kuat melakukan ibadah dan meningkatlah kekuatan ruhaninya. Dia akan kuat untuk menyerahkan semua urusan kehidupannya kepada TUHAN saja. Dia tidak lagi takut apapun yang menimpanya. Dia tidak lagi tergantung kepada sesama makhluk. Hatinya teguh dan ikhlas dengan semua ketentuan-NYA.

BAHAYA dan BENCANA SEHEBAT APAPUN tidak lagi menggugat imannya dan KENIKMATAN DUNIA tidak lagi menggelincirkannya. Baginya SUKA dan DUKA, BENCANA dan KEBERUNTUNGAN sama saja, karena ini takdir yang SUDAH DITENTUKAN TUHAN untuknya dan takdir-NYA kepada kita pasti yang terbaik.

Orang yang seperti ini sentiasa di dalam penjagaan TUHAN karena dia telah menyerahkan dirinya kepada TUHAN juga. TUHAN menganugerahi orang ini dengan kemampuan untuk melihat dengan mata hati dan bertindak melalui Petunjuk Laduni, tidak lagi melalui pikiran, kehendak diri sendiri atau angan-angan. Pandangan mata hati kepada hal ketuhanan memberi kesan kuat kepada hatinya (kalbunya). Dia mengalami suasana yang menyebabkan dia menafikan perwujudan dirinya dan diisbatkannya kepada Wujud ALLAH.

Suasana ini timbul akibat hakikat ketuhanan yang dialami oleh hati.. Dia MERASAKAN benar-benar akan keesaan Allah bukan sekadar mempercayainya. Hakikat sesungguhnya hanya bisa dialami dengan mata hati. Mata hati melihat atau menyaksikan keesaan TUHAN dan hati merasakan akan keadaan keesaan itu. Mata hati hanya melihat kepada Wujud-NYA, tidak lagi melihat kepada wujud dirinya.

Orang yang di dalam suasana seperti ini telah transenden dari sifat-sifat kemanusiaan. Orang yang mencapai tingkat ini dikatakan telah mencapai maqam TAUHID SIFAT. Hatinya jelas merasakan bahawa tidak ada yang berkuasa melainkan DIA dan segala sesuatu datangnya dari ALLAH.

Yang perlu digarisbawahi, bahwa perjalanan spiritual manusia akan melalui beberapa tingkatan dalam proses mengenal Tuhan. Pada tahap pertama terbuka mata hati dan cahaya Qalbu memancar menerangi akalnya. Seorang yang akalnya diterangi cahaya Qalbu akan melihat betapa dekatnya TUHAN. Dia melihat dengan ilmunya dan mendapat keyakinan yang dinamakan ILMUL YAQIN.

Pada tahap keduanya mata hati yang telah terbuka. Seseorang tidak lagi melihat dengan mata ilmu tetapi melihat dengan mata hati dan mata hati memandang itu dinamakan KASYAF. KASYAF MELAHIRKAN PENGENALAN ATAU MAKRIFAT. Seseorang yang berada di dalam maqam makrifat dan mendapat keyakinan melalui kasyaf dikatakan memperolehi keyakinan yang dinamakan AINUL YAQIN. Pada tahap AINUL YAQIN seseorang telah menceburkan diri di wilayah kegaiban segala sesuatu termasuk dirinya sendiri. ###

CAHAYA PETUNJUK-NYA DATANG SETIAP SAAT

Posted in MELIHAT PETUNJUK-NYA on 25 July 2009 by wongalus

Kenapa manusia harus menunggu datangnya Petunjuk Tuhan? Apakah Tuhan begitu kejam sehingga lama memberi petunjuk kepada manusia? Sesungguhnya bukan Tuhan yang enggan memberi petunjuk, tapi manusia sendiri yang sibuk menutupi hatinya sehingga petunjuk-Nya tidak datang.

Di setiap pergerakan alam semikro apapun, kita pasti menemukan jejak yang merupakan tanda-tanda adanya Tuhan Yang Maha Pencipta. Kemampuan kita membaca tanda-tanda yang sejatinya merupakan cahaya petunjuk-Nya ini akan mengantarkan kepada pemahaman yang komprehensif terhadap apa yang seharusnya dilakukan manusia untuk menjalani hidup.

Kita akan semakin banyak mendapati pelajaran yang mengajarkan bagaimana agar kita bisa menangkap cahaya petunjuk Tuhan, yang selama ini, sebenarnya sudah ada. Satu persoalan penting yang membuat kita tidak mampu menangkap cahaya petunjuk tersebut dikarenakan yang kita lakukan sehari-hari justeru menutup datangnya petunjuk. Salah satu penutup tirai datangnya petunjuk adalah keakuan kita.

Untuk mampu menangkap cahaya petunjuk Tuhan, kita dituntut untuk terus mencari “pengetahuan” dengan belajar, mendalami dan mengamalkan makrifat. Menurut Abu Yazid Al-Busthami, “Makrifat itu berarti mengetahui bahwa gerak dan diam manusia bergantung pada Tuhan”. Artinya, dalam kehidupan ini, kita harus selalu menjadikanNya tujuan utama. Mendalami makrifat membutuhkan persiapan yang tidak ringan. Meskipun demikian, justru mereka yang mampu bertahan di “dunia” makrifat, kemudian mengaksentuasikan dan mengamalkan dalam keseharian, akan mendapatkan kebahagiaan lahir maupun batin.

Agar kita bisa menangkap cahaya petunjuk Tuhan tersebut, dibutuhkan proses nglakoni yang panjang. Proses ini akan menjadikan manusia yang dimabuk cinta kepada Allah ini makin tenggelam dalam-Nya. Tatkala proses dikesampingkan, ia hanya mendapatkan kenikmatan yang profan dan hampa. Pasalnya, proses tersebut akan membuatnya terbang menuju ruang bening: sebuah ruang yang tak terbatasi oleh ruang dan waktu, dan di dalam ruangan itu ia senantiasa bermesraan denganNya.

Berjalan di atas api lebih mudah bagi manusia secara kodrati daripada mengikuti jalan makrifat. Mengamalkan satu makrifat berarti harus mempelajari pengetahuan yang paripurna, meskipun ketika dibandingkan dengan ilmu Tuhan itu adalah sebuah titik kecil yang tidak ada apa-apanya. Kita harus memiliki pemahaman yang cukup untuk menyadari bahwa ilmu kita sangat sedikit. Dengan kata lain, manusia mampu mencapai ilmu manusia, bahkan kemanusiaan adalah hijab tertebal antara manusia dan Tuhan. Dalam hal ini ada sebuah syair: “Ketidakmampuan memahami itu adalah pemahaman. Tetapi, berhenti di jalan kesalehan adalah penyembahan berhala”.

Melalui makrifat inilah kita akan selalu tersinari cahaya petunjuk Tuhan. Kita pun akan mampu menyibak bayang-bayang semu yang selama ini menutupi jiwa. Kita juga akan mampu mengatasi ketakutan yang menggumpal-gumpal yang seringkali memerosotkan harga diri. Dengan makrifat, kita akan terjaring dalam pelukanNya yang amat menggairahkan. Cahaya petunjuk Tuhan pun terus menyinari langkah kita, sehingga kita tidak tersesat.

Makrifat akan memberikan peneguhan kepada kita tentang kedirian juga tentang adanya Tuhan: sebuah pengetahuan yang berdasarkan afirmasi atas perbuatan-perbuatan Allah, yang juga berarti pengakuan bahwa Zat Yang Mahatinggi dan Mahasuci adalah Pencipta manusia dan segala tindakan mereka; yang menciptakan dunia dari ketiadaan kepada keberadaan dengan perbuatan-Nya dan Pengatur kebaikan dan keburukan serta Pencipta segala yang berguna dan berbahaya.

Berbagai fenomena kehidupan ini hendaknya menjadikan kita mampu untuk melihat tanda-tanda keberadaan Yang Abadi. Makrifat berfungsi sebagai bekal identifikasi jiwa manusia dan sebagai pendukung dalam rangka mengeliminir sifat dan sikap yang jauh dari nilai-nilai kemanusiaan.

Hidup yang disebabkan makrifat ini memang selalu membuat cinta kepadaNya kian bersenyawa. Cahaya petunjuk itu mampu meluluhkan pelbagai kekotoran yang menempeli pada diri. Dzun Nun Al-Mishri berkata, “Makrifat pada hakekatnya adalah firman Allah tentang cahaya ruhani kepada kalbu kita yang terdalam”, yakni Allah menyinari hati manusia dan menjaganya dari ketercemaran sehingga semua makhluk tidak mempunyai arti biarpun hanya sebiji sawi di dalam hatinya. Kontemplasi tentang rahasia-rahasia Ilahi, lahir dan batin, tidak menguasainya. Dan, bila Allah telah demikian padanya, setiap kejapannya menjadi tindakan kontemplasi..

Barangsiapa yang mendapatkan makrifat ini, ia mendapatkan ledakan kenikmatan: tak terlukis dan di luar rasa biasa. Abu Bakr Wasithi berkata, “Barangsiapa yang diberkati dengan makrifat, (akan) terputus dari segala sesuatu, bahkan dia sepenuhnya bisu”. Nabi Muhammad bersabda, “Aku tidak mampu memuji-Mu dengan tepat”. Padahal, pada saat memuji Allah, Nabi bersabda, “Akulah yang paling fasih di antara orang-orang Arab dan bukan Arab.” Namun, ketika berbicara mengenai Allah, beliau berkata, “Aku tidak tahu bagaimana mengungkapkan pujian kepada-Mu. Aku berbicara kemudian bisu, dari kondisi spiritual kepada keadaan non-spiritual. Engkaulah Engkau. Ucapanku ini entah dariku atau dariMu. Jika aku berbicara dengan bahasaku, aku akan tertabiri oleh pembicaraanku. Jika aku berbicara melaluiMu, kesempurnaanMu akan menjadi cacat. Maka itu, aku tidak akan berbicara”

Demikianlah, kenikmatan tak terperi yang menunjam dalam jiwa seseorang yang mendapatkan makrifat. Cahaya Tuhan akan selalu ditangkupnya dalam dekapan cinta dan rindu yang membakar diri. Bias cahaya ini juga akan menjadikan peraihnya mampu berjalan di garis keseimbangan antara saleh sosial dan saleh ritual. Ganasnya medan kehidupan, kerasnya tantangan hidup dan menderunya kejahatan tiada akan menggoyahkan mereka yang beroleh makrifat. Gerak kehidupannya, bagi penemu cahaya petunjuk Tuhan, merupakan kesan batin: untuk berduaan denganNya.

Bagi mereka, susah senang, bahagia derita, kaya miskin, kehidupan dan kematian tidak berbeda….

MENATA HATI BEKAL MENJELANG MATI

Posted in MENATA HATI on 25 July 2009 by wongalus

Menjadi manusia normal sungguh sulit dan berat. Ini karena manusia dianggap kuat mengemban amanah kerasulan sepanjang masa. Ia dianggap khalifah yang mampu menjadi pilar tegaknya kebenaran, keadilan dan keindahan.

Dalam sejarah, sebelum amanah ini diberikan kepada manusia Tuhan sudah terlebih dulu menawarkan kepada semua jenis makhluk di muka bumi. Ternyata, semua mahluk mengakui dirinya tidak mampu menggenggam amanah. Kecuali, satu makhluk yang konon memiliki unsur paling lengkap di jagad raya: Manusia.

Karena sudah ketiban sampur memegang amanah inilah, manusia harus mampu mengolah dirinya sedemikian rupa agar mampu melaksanakan dengan seefektif dan seefisien mungkin. Pikirannya harus terus berkarya kreatif untuk keberlanjutan kehidupan bumi, berpikir positif, jangan berbuat kerusakan, hatinya selalu menep dan santun untuk terus menyapa dan berasyik masyuk dengan Gusti Allah.

Dalam diri manusia ada unsur cipta, rasa dan karsa. Ketiganya menjadi alat manusia untuk meraba pergelaran alam semesta ini. Ini alat canggih yang tidak dimiliki oleh malaikat, jin, maupun seonggok batu yang tentu saja juga merupakan makhluk Tuhan.

Manusia perlu menganggap alam semesta sebagai teman dan sahabat, jangan berdiri di atas alam semesta dengan angkuh, congkak dan sombong dan merasa gumede, adigang adigung adiguna. Sikap menganggap diri lebih hebat derajatnya daripada alam semesta akan membawa pada eksploitasi alam. Alam dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga akhirnya rusak.

Sehebat apapun manusia mengolah alam agar lestari, pada kenyataannya masih lebih baik bila alam melestarikan dirinya sendiri. Kini, tugas kita adalah menggenggam dan meneruskan amanah kekhalifahan yang mampu menjadi pilar tegaknya kebenaran, keadilan dan keindahan di alam semesta. Sebuah tugas berat dan mulia…

Setidak-tidaknya bila belum mampu berbuat baik, ya jangan berbuat kerusakan. Sebagaimana tahapan awal seorang sufi menempuh salik, yaitu berkhalwat, uzlah. Memisahkan diri dari manusia dengan tujuan menyadari kekotoran dirinya dan agar masyarakat tidak terkotori oleh tangan-tangan jahatnya.

Manusia… manusia… usiamu sangat pendek di dunia, tata hatimu sebagai bekal menjelang mati.

KENAL DIA DULU, BARU IBADAH

Posted in MAKRIFAT DASAR IBADAH on 23 July 2009 by wongalus

Sebelum menjalankan ibadah, kita harus tahu dulu kepada siapa kita beribadah. Mengenal Siapa Tuhan oleh karena itu menjadi landasan ibadah.

Dalam kitab suci dikatakan, AWALUDDIN MAKRIFATULLAH (AWAL MULA AGAMA ADALAH MENGENAL ALLAH). Apabila seseorang itu tidak mengenal ALLAH, segala amal perbuatannya tidak akan sampai kepada ALLAH. Sedangkan, segala perintah agama yang dikerjakan baik yang berbentuk fardhu maupun sunat, dan segala perintah larang yang kita jauhi, baik yang berbentuk haram maupun makruh, hendak kita tujukan kepada ALLAH.

Kalau kita tidak MENGENAL ALLAH SWT, maka segala PERBUATAN itu tidak akan sampai kepada-Nya. Ini berarti, sia-sialah segala amalan yang kita perbuat.

Bila seseorang itu sudah MENGENAL ALLAH, barulah semua aktivitas atau perbuatannya akan sampai kepada ALLAH.

Apabila dia berpuasa, puasanya sampai kepada ALLAH. Apabila dia sholat, sholatnya sampai kepada ALLAH. Apabila dia berzakat, zakatnya sampai kepada ALLAH. Apabila dia menunaikan haji, hajinya sampai kepada ALLAH SWT. Apabila dia berjuang, bersedekah dan berkorban, serta segala amal bakti seseorang itu akan sampai kepada ALLAH SWT.

Kerana itulah, MAKRIFATULLAH (MENGENAL ALLAH) ini amat penting. Jika tidak mengenal-NYA, kita bimbang dan ragu apakah segala amal ibadah kita akan sampai kepada-Nya, sehingga menjadi sia-sia belaka.

Boleh jadi kita akan tertipu dengan angan-angan dan harapan yang kosong belaka. Kita mengira amalan yang kita perbuat sudah kita persembahkan kepada ALLAH, padahal itu adalah jebakan nafsu dan keinginan kita sendiri.

Ini karena kita tidak mengenal ALLAH, sehingga kita tidak mampu membedakan ilah (tuhan) yang kita ikuti, apakah itu ALLAH, atau nafsu yang menipu daya. Sebab itulah mengenal ALLAH itu hukumnya FARDHU ‘AIN bagi tiap-tiap mukmin.

MENGENAL ALLAH DAPAT KITA LAKUKAN DENGAN CARA MEMAHAMI SIFAT-SIFAT-NYA. KITA TIDAK DAPAT MENGENAL ALLAH MELALUI ZAT-NYA, KARENA MEMBAYANGKAN ZAT ALLAH ITU ADALAH SUATU PERKARA YANG SUDAH DI LUAR BATAS KESANGGUPAN AKAL KITA SEBAGAI MAKHLUK ALLAH.

Kita dapat mengenal ALLAH melalui sifat-sifat-Nya dengan penghayatan dalam perilaku yang disertai dengan kesadaran dari akal budi yang tercerahkan dengan ilmu dalam berbagai tingkatan sesuai dengan kemampuan manusia!

Untuk memahami sifat-sifat ALLAH itu, kita memerlukan DALIL AQLI DAN DALIL NAQLI. Dalil aqli adalah dalil yang bersumber dari akal (aqli dalam bahasa Arab = akal). Dalil naqli adalah dalil yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Melalui dalil aqli dan dalil naqli ini kita dapat mengenal ALLAH. Dua hal itu menjadi jembatan untuk mengetahui sifat-sifat ALLAH.

SIFAT-SIFAT ALLAH

Sifat-sifat Wajib
Sifat kesempurnaan yang pasti dimiliki oleh ALLAH SWT, jumlahnya 20.

Sifat-sifat Mustahil
Sifat yang mustahil dimiliki ALLAH SWT, jumlahnya juga 20.

Sifat Jaiz / Mubah
Sifat yang bebas bagi ALLAH, jumlahnya hanya satu, yaitu ALLAH SWT BERKEHENDAK SESUATU ATAU TIDAK BERKEHENDAK.

TIGA CIRI ORANG YANG TELAH MAKRIFAT

Dzun Nun Al-Misri, berkata :
“Orang yang makrifat kepada Allah SWT adalah orang yang memenuhi janjinya, hatinya cerdas dan amalnya bersih.”

Orang yang makrifat kepada Allah SWT dengan demikian adalah :

1 Orang yang memenuhi janjinya kepada Allah swt. dengan berada DI GARIS ORBIT KETENTUAN YANG TELAH DIGARISKAN-NYA: Mengerjakan semua perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2 Hatinya bersih dan ikhlas bisa menerima APAPUN KEJADIAN YANG MENIMPANYA.

3 Amalnya perbuatannya DILANDASI KEBENARAN dan semakin bagus dari hari ke hari.

***

RITUAL BERSIH DESA

Posted in BERSIH DESA on 21 July 2009 by wongalus

Bersih Desa adalah sebuah ritual dalam masyarakat kita. Bersih Desa merupakan warisan dari nilai-nilai luhur lama budaya yang menunjukkan bahwa manusia jadi satu dengan alam. Ritual ini juga dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap alam yang menghidupi mereka.

Acara ritual Bersih Desa ini biasanya berlangsung satu kali dalam setahun. Acara ini dibagi dalam serangkaian acara. Hari pertama biasanya dikhususkan untuk ritual sesaji dan persiapan-persiapan segala hal untuk hari berikutnya. Sesaji ditaruh di titik yang meliputi pusat-pusat desa, tempat-tempat keramat, tempat-tempat yang berkaitan dengan air (sumur, sungai, mata air), batas-batas desa (utara, selatan, timur, barat), setiap perempatan, dan setiap pertigaan di wilayah tersebut.

Hari kedua, acara berisikan kesenian-kesenian budaya lokal. Acara-acara seperti warok, kuda lumping, dan tari-tarian mendominasi. Di hari ini pula ada acara makan bersama, dimana setiap warga memasak makanan masing-masing, lalu dibawa ke tempat berlangsungnya acara kesenian, dan makan bersama-sama.

Dulu, saat Bersih Desa biasanya digelar Tayub. Tapi kemudian dilarang pemerintah karena berbau komunis. Bisa disimpulkan bahwa Bersih Desa adalah pernyataan masyarakat terhadap identitas, akar budaya, dan idealisme melalui pengalaman otentik orisinal komunitas, dimana komunitas menjadi pencipta budayanya sendiri, bukan hanya obyek yang dicekoki oleh rezim kebudayaan yang menghegemoni, seperti globalisasi budaya kapitalistik ataupun totalitarianisme budaya. ***

ENAM MACAM SAHADAT

Posted in ENAM MACAM SAHADAT on 20 July 2009 by wongalus

SAHADAT

Sahadat artinya kesaksian. Kesaksian manusia terhadap eksistensinya. Bahwa sejatinya dia adalah hamba Tuhan. Dalam khasanah Pengutusan Wahyu sepanjang masa, mulai dari Adam AS hingga Muhammad SAW, setidak-tidaknya kita mengenal ada enam kesaksian. Berikut wawancara saya dengan KI KUMITIR tentang sahadat dan macamnya beberapa saat yang lalu.

WONG ALUS: Apa arti Sahadat bagi Panjenengan Ki?

KI KUMITIR: Sahadat artinya kesaksian seorang hamba setelah dipilih oleh-Nya menjadi wakil Tuhan bagi alam semesta.

WONG ALUS: Wakil Tuhan apa sama dengan Rasul Ki?

KI KUMITIR: Bisa sama tapi bisa juga tidak. Rasul jelas wakil Tuhan, tapi hakikat sesungguhnya bahwa setiap individu adalah wakil Tuhan juga.

WONG ALUS: Saya pernah mendengar bahwa sahadat setiap rasul yang diturunkan Tuhan di muka bumi ini berbeda-beda. Apa demikian Ki?

KI KUMITIR: Beda bunyinya, tapi substansinya sama. Yaitu tetap pengakuan eksistensi Tuhan Gusti Allah SWT. Tuhan Pencipta Semua Yang Ada. Ada kekhususan pada sahadat Muhammad SAW. Nabi terakhir ini mewartakan pertemuan langsung atau Makrifat kepada-Nya. Ini yang beda dengan syahadat para rasul yang lain.

WONG ALUS: Bisa dijelaskan secara rinci bagaimana bunyi sahadat masing-masing rasul Ki?

KI KUMITIR: Baiklah, akan saya paparkan sebagai berikut:

1. SAHADAT ADAM

Rasul yang pertama adalah nabi adam bunyi sahadatnya begini:

ASHADU ALA ILAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA ADAM KHALIFATULAH.

PERINTAH TUHAN: hai adam kamu adalah utusan ku. Kamu jangan mempunyai keinginan ma’rifat kepada ku.

WALLAHU BATINUL INSAN AL INSANNU DOHIRULLAH.

Artinya: ketahuilah wujud kamu. Kenallah diri kamu. Wujud kamu adalah keadaan wujud aku. Hai! Adam setelah kamu memahami dan mengerti wujud kamu adalah wujud aku. Sekarang kamu harus sholat dua raka’at. Maka sholatlah adalah agar kamu menerima kebaikan.

2. SAHADAT NUH

Rasul yang ke dua adalah nabi nuh sahadatnya adalah begini:

ASHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA NUH HABIBBULLAH.

PERINTAH TUHAN: Hai nuh kamu adalah utusan kami. Kamu jangan berkeinginan ma’rifat kepada kami.

Dalilnya SAMA-SAMI’AN. Kenallah pendengaran kamu. Pendengaran kamu adalah kenyataan pendengaran kami. Tapi sekarang kamu Nuh harus sholat di waktu zuhur empat raka’at dan kamu harus menerima di berikan dua kuping, dua mata. Begitulah sebabnya sholat zuhur empat raka’at.

3. SAHADAT IBRAHIM

Rasul yang ke tiga adalah nabi ibrahim sahadatnya adalah begini:

ASHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA IBRAHIM KHALIFATTULLAH.

PERINTAH TUHAN: Hai ibrahim kamu adalah utusan kami.kamu jangan berkeinginan ma’rifat kepada kami.

Dalilnya (BASYAR dan BASIRON) Ketahuilah penglihatan kamu. Penglihatan kamu adalah kenyataan penglihatan kami. Kamu harus sholat asar empat raka’at dan kamu harus menerima di berikan dua mata, dua tangan. Begitulah sholat asar wajib kepada umat umatnya.

4. SAHADAT ISA

Rasul yang ke empat adalah nabi isa sahadatnya adalah begini:

ASHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASHADU ANNA ISA ROKHULLAH.

PERINTAH TUHAN: Hai isa ketahuilah bahwa nafas kamu adalah kenyataan hidup aku. Dan kamu harus sholat tiga raka’at di waktu magrib dan kamu harus mengerti bahwa kamu telah di berikan dua lubang hidung dan nafasnya. Begitulah sebabnya fardu sholat magrib tiga raka’at.

5. SAHADAT MUSA

Rasul yang ke lima adalah nabi musa sahadatnya begini: (kata hidup kita kepada suaranya).

ASHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WA ASHADU ANNA MUSA KALAMMULLAH.

PERINTAH TUHAN: Hai Musa kamu adalah utusan kami. Kamu jangan berkeinginan ma’rifat kepada kami. Kenalilah ucapan kamu. Ucapan kamu adalah kenyataan ucapan Ku.

Dalilnya KALAM-MUTAKALIMAN tapi kamu sekarang harus sholat empat raka’at di waktu Isya dan kamu harus menerima di berikan depan, belakang, kanan, kiri. Begitulah sebabnya fardu sholat isa empat raka’at.

6. SAHADAT MUHAMMAD

Rasul yang ke enam adalah nabi muhammad. sahadatnya adalah begini:

ASHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASHADU ANNA MUHAMMADDARASULLULLAH.

PERINTAH TUHAN: Hai muhammad kamu adalah utusan kami. Sekarang kamu harus tajali. Kamu harus ma’rifat kepada kami sebab kamu adalah yang paling dekat kepada kami.

Dalilnya: AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU. artinya: Muhammad! rasa kamu adalah rasa kami. Maka pangkat mu Rasullulah. rasa kamu-rasa kami. Sekarang kamu adalah kekasih kami. Ini kami memberi cara untuk mendekatkan diri kepada kami. Turunlah kamu kepada anak cucu para wali dan umat-umat mu sampai akhir jaman. Begitulah perjanjian kepada rasul.

WONG ALUS: Terima kasih Ki, semoga membawa manfaat bagi kita semua.

KI KUMITIR: Sama-sama Mas, Saya cuma wong cubluk jadi sorry kalau ada kesalahan. Itu semata-mata karena keterbatasan saya sebagai manungso. ***

PERJALANAN MENEMBUS MALAM

Posted in ISRA MIKRAJ on 19 July 2009 by wongalus

Isra Mi’raj merupakan momen pernyataan-Nya. Bahwa bila Anda berjalan di orbit yang digariskan-Nya, maka Anda akan mampu menjadi diri yang sejati.

Dalam memperingati Isra Mi’raj biasanya kita akan mengingat kembali perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa kemudian naik ke Sidrat al Muntaha.

Interpretasi perjalanan ini bisa beragam. Ada yang menafsirkan ini sebagai perjalanan simbolik ruhani Rasulullah untuk menembus hijab-hijab/tirai-tirai kemanusiaan yang menutup selubung ketuhanan. Ada pula yang menafsirkan sebagaimana perjalanan fisis biasa yang dilakukan manusia dengan cara terbang melebihi kecepatan cahaya hingga menembus aras langit sap tujuh yang terletak di atas sana.

Dengan berbagai alasan, saya lebih sepakat dua interpretasi itu podho benere/ dua-duanya benar. Yaitu perjalanan ruhani untuk bertemu dengan SANG PEMEGANG KENDALI KEBENARAN, TUHAN SEMESTA ALAM YANG BERSEMAYAM DEKAT DALAM DIRI MANUSIA. Sekaligus juga PERJALANAN FISIK BELIAU MENUJU KE ISTANA-NYA. Yaitu perjalanan ruhani menuju YANG MAHA BATIN, dan perjalanan fisik menuju YANG MAHA LAHIR/JASAD/FISIK.

Bila dipecah, maka kata Isra Mi’raj ini dapat dibagi pada dua kata yaitu Isra dan Mi’raj. Isra’ berarti perjalanan malam (yang disimbolkan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa), sedangkan Mi’raj berarti NAIKNYA Rasulullah (yang disimbolkan dari masjidil Aqsa naik ke tiap langit sampai Sidratul Muntaha).

Segala ide manusia memiliki HUBUNGAN SEBAB AKIBAT YANG SOSIOLOGIS. Termasuk juga dengan peristiwa Isra’ Mi’raj. Momen Isra’ Mi’raj terjadi saat RASULULLAH DITEMPA UNTUK MENJADI MANUSIA PILIHAN. Yaitu terjadi di masa sang Kekasih Tuhan ini menghadapi cobaan hidup yang sulit penuh kesedihan, ketika nabi kehilangan dua orang yang menjadi pilar perjuangannya, orang yang dicintainya, dikasihi, sangat dihargai, bahkan melebihi rasa sayang pada diri beliau sendiri.

Dua orang tersebut adalah Abu Thalib –paman– dan Siti Khadijah –istri, dua orang yang selalu mendukung dan membantu perjuangannya. INILAH MOMEN PUNCAK COBAAN yang dihadapi Muhammad SAW. Hampir saja dia putus asa dan lupa telah dilantik oleh TUHAN untuk menjadi UTUSAN YANG MENYAMPAIKAN KEBENARAN KEPADA MANUSIA.

TUHAN MAHA TAHU kemudian memerintahkan Jibril untuk memperjalankan Rasulullah dari masjidil Haram (Makkah) ke masjidil Aqsa (Palestina) untuk kemudian menuju SIDRAT AL MUNTAHA. Peristiwa menembus dimensi ruhani dan sekaligus fisik ini berlangsung hanya TEMPO SEMALAM, sebuah waktu yang sangat pendek atau sangat amat luar biasa.

Apa yang Allah SWT inginkan dengan plesir-nya Sang Rasul? Setidaknya, ada dua alasan yaitu PEMBERITAHUAN HAL GHAIB DAN PEMBERIAN PERINTAH SHOLAT. Pemberitahuan hal ghaib dapat dinalar saat dalam Isra Mi;raj itu Rasulullah diperkenankan melihat ke surga dan neraka, pertemuan Rasulullah SAW dengan para nabi terdahulu, Mulai Adam hingga Isa.

Kita tahu, hal ghaib merupakan salah satu yang harus dipercaya. Entah itu masuk akal, pernah mengalami dengan mata hati atau mata wadag atau tidak. Yang jelas instruksinya: WAJIB PERCAYA. Jadi hal ghaib merupakan aspek yang biasanya masih berada di luar pemetaan nalar manusia, sehingga PENGIMANAN TERHADAP HAL GHAIB MENJADI SUBSTANSI KEIMANAN SESEORANG.

Sedangkan mengenai PERINTAH SHOLAT dapat dimaknai sebagai keharusan manusia untuk tunduk dan sujud makhluk kepada YANG MAHA TIDAK BISA DIDEFINISIKAN. Dengan tunduk dan sujud kepada GUSTI inilah kehidupan peradaban bisa ditata dan dikonstruksi.

MANUSIA sebagaimana yang DICONTOHKAN RASUL adalah tulang punggung perjuangan menegakkan KASIH SAYANG, KEBENARAN, KEADILAN, KESEJAHTERAAN DAN KESELAMATAN DI ALAM SEMESTA. Substansi inilah yang harusnya dipahami oleh manusia lintas agama dan kepercayaan manapun.

Isra’ Mi’raj setidaknya menunjukkan kepada kita bahwa MANUSIA ADALAH MAKHLUK SPIRITUAL yang merindukan DIRINYA YANG SEJATI. Yaitu diri yang BERTAKWA (Berada di orbit dan ketentuan-Nya) dan AMAL SHOLEH (Perilaku di dalam Orbit-Nya).

SELAMAT MENEMPUH PERJALANAN MALAM: 27 RAJAB 1430 HIJRIYAH.
DAN SENANTIASA ELING LAN WASPADA…

Wong Alus

JUMAT SUWUNG (2)

Posted in PUISI & PROSA on 18 July 2009 by wongalus

JW Marriot
Ritz Carlton

darah/ air mata

Jumat:
tujuh belas
bulan tujuh
jam tujuh


ikhlaslah

sujudlah

Ikhlaslah

sujudlah

Inalillahi wainna ilaihi rojiun

(karena Manusia,
tak bisa memilih
kapan tangisnya meledak
menembus tujuh langit hijab)

PARTIKEL-PARTIKEL TUHAN

Posted in PARTIKEL PARTIKEL TUHAN on 17 July 2009 by wongalus

guestarticle_1_quark

Berapa jarak antara Tuhan dengan manusia? Di dalam kitab suci disebutkan sangat dekat. Berapa dekat? “Aku lebih dekat dari urat leher kalian…”atau dimana saja kalian menghadap disitu wujud wajah-Ku ….dan Aku Maha Meliputi Segala Sesuatu.”

Itu berarti TUHAN TIDAK BISA DILIHAT HANYA DARI SATU DIMENSI SAJA, AKAN TETAPI TUHAN MERUPAKAN KESEMPURNAAN WUJUD-NYA
Sangat jelas sekali bahwa Tuhan menyebut dirinya “AKU” BERADA MELIPUTI SEGALA SESUATU, dan DIMANA SAJA ENGKAU MENGHADAP DISITU WAJAH-KU BERADA!!!

Jawaban Tuhan ini begitu lugas dan DIA tidak merahasiakan sama sekali wujud-Nya. Namun dimana? Apakah Tuhan MAHA PEMBOHONG dengan firmanNya ini? Mampukah akal kita menjangkau pernyataan Tuhan yang sedemikian gamblang itu dengan akal?

Yang hebat adalah para ilmuwan fisika. Justeru dari kajian-kajian merekalah, kita mendapatkan referensi tentang pernyataan Tuhan yang bagi kita sangat metafisis dan berada pada wilayah KEYAKINAN BELAKA. Bagi kaum fisikawan modern, Tuhan tidak boleh sekedar dipercaya melainkan harus bisa dipetakan dalam rumus-rumus sehingga HARUS BISA DIBUKTIKAN.

Mari kita membuka literatur-literatur ilmu fisika dan mengolah sedikit nalar dengan pendekatan ala fisikawan untuk menelusur keberadaan Tuhan yang katanya LEBIH DEKAT DARI RASA DEKAT INI.

Kita mulai dengan penalaran sederhana: Bila diandaikan bahwa SATU INTI ATOM ini diperbesar sebesar bola golf, maka dia akan memiliki kulit atom 1 kilometer jauhnya, kulit kedua 4 km dan kulit ketiga 9 km. Sehingga apabila diteruskan maka alam semesta ini lebih banyak KOSONG-nya.

KOSONG adalah keadaan tanpa ada apa-apa, materi=nol + energi=0. Diameter jagat kita katanya mencapai 100 milyar tahun cahaya = 100 milyar x 300,000 km/detik x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik = silahkan dihitung sendiri. Ada yang menghitung bahwa kepadatan masa alam semesta adalah satu per 10 pangkat 26 kg/m3. Dalam sebuah kotak sejuta km x sejuta km x sejuta km cuma ada 1 kg materi kira-kira sekepal logam. Logam inipun mengandung KOSONG dan jika kita remas sampai sebiji kedele. Kesimpulannya, alam semesta ini sesungguhnya didominasi oleh yang KOSONG.

Apakah gerangan KOSONG itu? KOSONG TAK ADA PENCIPTANYA DAN TAK ADA PENYEBABNYA. KOSONG SUDAH ADA SEBELUM ADA EKSISTENSI. KOSONG ITU TANPA AWAL TANPA AKHIR. DILUAR BATAS JAGAT YANG ADA ADALAH KOSONG. KOSONG ADA DI DALAM JAGAT. KOSONG ADA DI DALAM SETIAP MATERI. SEJAK KITA MASIH BERUPA SEL SAMPAI MENINGGAL KITA TAK PERNAH BERPISAH DARI KOSONG.

KOSONG ADA DIMANA-MANA,
MAHA ADA DAN MAHA HADIR.

KOSONG adalah Maha Besar karena biarpun misalnya jagat mekar sampai triliunan kali, selalu saja di luarnya ada KOSONG dan di dalam volume KOSONG akan mendominasi. Sebaliknya, apa yang terjadi jika jagat ini diremas agar tak ada KOSONG dalam jagat? Maka masa jagat menjadi sangat sangat besar, elektron menyentuh inti atom dan yang terjadi adalah kekacauan dan akhirnya, BLARR….meledak!!!!. KOSONG tidak bisa ditiadakan. KOSONG tidak bisa tidak HARUS ADA.

KOSONG memiliki sifat-sifat TUHAN: tak ada penciptanya, tak ada penyebabnya, tak ada batasnya (infinite), kekal, abadi, tak bisa dihilangkan, ada dimana-mana, ada didalam jagat ada diluar jagat, ada manunggal dengan jagat. KOSONG tidak berwarna, tidak berbau, tidak berbobot dan tidak bergerak. Demikian kecilnya jagat sehingga ibarat sebutir debu di padang pasir Biarpun debu beterbangan, KOSONG tetap tak bergerak.

Dulu orang mengira KOSONG itu tidak ada materinya, belakangan ketahuan ada materi-KOSONG dan energi-KOSONG. Materi KOSONG tidak bisa terdeteksi oleh indra bahkan dengan bantuan alat (teleskop x-ray dan infra). Dari mana orang tahu bahwa materi-KOSONG ini ada? Dari perhitungan sebuah galaksi bisa dihitung masanya. Ketika sudah ketemu angkanya tidak klop dengan perputaran galaksi. Tidak klopnya bukan hanya 10-20%, tetapi 400%, maka orang pun curiga bahwa ada materi-KOSONG menyelimuti jagat.

Ketika terjadi tabrakan antara dua galaksi kelihatan. Akibat tabrakan ini materi KOSONG ikut terbakar dan cahayanya lain dengan materi biasa. Yang berwarna kebiruan adalah materi-KOSONG.

Materi KOSONG mempengaruhi gravitasi tetapi tak terpengaruh oleh elektromagnetik sehingga tidak memantulkan cahaya dan akibatnya tidak terdeteksi. Materi KOSONG berinteraksi lemah dengan materi biasa. Belum jelas apakah materi-KOSONG ini memiliki karakteristik sama dengan materi biasa. Yang jelas ternyata masanya lima kali lebih banyak dari materi biasa.

Dulu orang berpendapat bahwa jagat ini statis termasuk Einstein. Belakangan orang yakin bahwa jagat mengembang semakin lama semakin semakin cepat. Apa artinya? Ada energi yang mendorong! Energi ini karena energi-KOSONG. Setelah dihitung ternyata jagat ini 73% energi KOSONG + 23% materi KOSONG = sudah 96%. Gas-gas antar galaktika yang didominasi Helium dan Hidrogen 3.6%. Sisanya barulah bintang, planet, dan massa padat.

Dari dua tesis ini orang mengira bahwa yang kita pahami sebagai KOSONG tidak benar-benar KOSONG. Adalah fisikawan John Baez telah menghitung berapa kandungan energi pada suatu KOSONG. Hasilnya adalah beberapa kemungkinan. Kandungan energi KOSONG bisa: (1). NOL, (2). KECIL SEKALI MENDEKATI NOL (3). TAK BERHINGGA, (4). BESAR SEKALI TETAPI BERHINGGA, (5). TAK BISA DIHITUNG.

Dari lima kemungkinan itu, yang paling masuk akal adalah nomor 2+5. Partikel subatomik tiba-tiba muncul dan tiba-tiba menghilang tanpa bisa ditebak. 1+1 bisa = 2, bisa = 0, bisa = 3, bisa =4, dan seterusnya. Bagaimana bisa dihitung? Maka suatu KOSONG bisa memiliki kandungan energi dalam semua kemungkinan. Bisa kecil sekali, sampai besar sekali. Artinya yang kita pahami sebagai KOSONG belumlah betul-betul KOSONG sebab KOSONG haruslah materi+energi+YANG TIDAK DIKETAHUI= nol.

Partikel subatomik itu ada banyak sekali, ada yang nyata terdeteksi pirantinya ada yang materi hipotesis, artinya belum jelas apakah materi itu benar-benar ada. Partikel elemeter misalnya FERMION, QUARK, LEPTON, GLUON, BOSON. Ada pula yang berupa gabungan partikel seperti HADRON (PROTON+NUTRON), BARYON, MESON.

Salah satu partikel hipotesis itu ada yang namanya HIGGS BOSON, yang kadang dinamakan PARTIKEL TUHAN, HIGGS BOSON adalah partikel dalam KOSONG yang menyebabkan partikel subatomik memiliki bobot. Yang kita pahami sebagai KOSONG sebenarnya isi yaitu medan Higgs. Dalam analogi, PARTIKEL ADALAH IBARAT ORANG BERJALAN DALAM LUMPUR, QUARK ADALAH PERENANG DI DALAM LUMPUR. QUARK ADALAH IBARAT ORANG BERENANG DENGGAN PAKAIAN MUKENA. ELEKTRON ADALAH DENGAN TOPLESS DAN PROTON ADALAH BELUT. MAKA MEDAN HIGGS ADALAH SEBUAH LAUTAN YANG MENYEBABKAN PARTIKEL PUNYA MASA DAN AKHIRNYA MUNCUL HUKUM GRAVITASI.

Di Eropa para ilmuwan mengadakan percobaan raksasa namanya Large Hadron Collider (LHC). LHC adalah ring pipa-pipa dengan diameter 27 km terpendam di perbatasan Prancis dan Swis. Dalam ring ada hadron, dalam hal ini proton, ditabrakkan pada kecepatan cahaya. Sehabis ditabrakkan, diselidiki apakah benar ada “partikel terkutuk”. Jika benar kesimpulannya adalah tak ada KOSONG. Yang kita pahami sebagai KOSONG adalah sebuah lautan yang menyebabkan partikel subatomik memiliki masa sekaligus wujud sebagai eksistensi. Jika tak terbukti? Semua teori yang bertumpu pada “partikel terkutuk” ini akan ambrol.

Barangkali juga bahwa dalam KOSONG tak hanya ada partikel Higgs tetapi ada yang lain. Barangkali KOSONG = X% KOSONG + Y% YANG TIDAK DIKETAHUI, dimana partikel Higgs adalah anggota YANG TIDAK DIKETAHUI. Jika benar YANG TIDAK DIKETAHUI ada, justru KOSONG yang harus dibuktikan ada. Untuk sementara anggaplah KOSONG justru yang tidak ada, yang ada adalah si YANG TIDAK DIKETAHUI. YANG TIDAK DIKETAHUI sudah ada sebelum apapun eksis, bahkan sebelum Bigbang. YANG TIDAK DIKETAHUI adalah sumber energi dan materi, baik yang tampak maupun yang KOSONG. Diantara inti atom dan elektron bukan ada KOSONG tetapi ada YANG TIDAK DIKETAHUI.

YANG TIDAK DIKETAHUI memenuhi syarat untuk disebut SANG PENCIPTA karena tak ada yang menciptakan, tak ada yang menyebabkan, tak ada awal, tak ada akhir, menjadi penyebab awal terjadinya jagat, CAUSA PRIMA. tak berbentuk, ada dimana-mana, tidak bisa dimusnahkan, tidak bisa dihilangkan, ada di dalam jagat, ada diluar jagat, ada dalam diri manusia, maha besar, dst.

Apapun isi YANG TIDAK DIKETAHUI itu bisa kita sebut TUHAN sepanjang definisi TUHAN adalah yang menyebabkan jagat ini eksis, lepas dari terjadinya jagat karena sengaja atau tidak. Tetapi TUHAN yang seperti ini bukanlah Tuhan Antromorphis — yang punya kehendak, punya emosi, dan tiba-tiba bisa mencipta, minta disembah, menawarkan surga, mau menghukum yang tak percaya, tanpa alasan yang rasional.

Siapa atau apa si YANG TIDAK DIKETAHUI belum sepenuhnya terbuktikan. Statusnya masih membingungkan. Tetapi paling tidak, ada upaya-upaya pencarian bukti-bukti keberadaan-Nya. Berbeda dengan mistisme dalam tradisi keyakinan dan agama. Ada yang bertapa dibawah Bodhi lantas, SUWUNG. Ada yang bertapa di gunung Sinai lantas, SUWUNG. Ada yang bertapa di gua hira lantas, SUWUNG. Sesudahnya tak ada upaya apapun untuk membuktikan dan hanya PERCAYA.

Kaki Manusia menapak dari satu KESALAHAN ke KESALAHAN yang lainnya. Dulu dikiranya bumi datar, dikiranya matahari mengelilingi bumi, dikiranya jagat itu statis, dikiranya ekspansi jagat melambat, dikiranya KOSONG ternyata ada materi dan energi KOSONG. Sekarang proyek LHC yang harganya 10 miliar dollar ingin membuktikan bahwa KOSONG itu ada Higgs Boson. Jika ilmuwan benar, maka yang dulu kita sebut KOSONG adalah SUMBER DARI EKSISTENSI yang kita sebut saja si YANG TIDAK DIKETAHUI.

Lantas ada yang bertanya, siapa yang menciptakan si YANG TIDAK DIKETAHUI? YANG TIDAK DIKETAHUI masih membingungkan karena tidak bisa membuktikan tak ada penciptanya. Tetapi paling tidak manusia sudah mendekati JANTUNG SUMBER EKSISTENSI. Barangkali juga manusia tidak pernah bisa.

Kontroversi kedua adalah bagaimana eksistensi terjadi? Misalnya ada yang berpendapat bahwa terjadinya jagat adalah karena proses yang tidak disengaja. Ada pula yang berpendapat ketidaksengajaan itu adalah INTER KONEKSI dan INTER REAKSI sehingga yang terjadi selanjutnya adalah konsekuensi dari peristiwa yang mengawali. Bukan karena adanya INSINYUR PERANCANG JAGAD.

Ada sebuah kisah saat seseorang berfantasi tentang Tuhan yang maha tahu. Karena mahatahu ia menjadi bosan karena semua peristiwa sudah diketahuinya. Ibarat nonton video ribuan kali, akhirnya bosan. Akirnya dia bunuh diri dengan meledakkan diri. Persis seperti bom bunuh diri. Maka tuhan hancur berkeping-keping.

Menurut kisah ini, tuhan yaitu alam semesta ini dianggap sedang memulihkan diri. Semakin lama semangkin cerdas semakin memiliki kesadaran yang tercermin dalam diri manusia. Tuhan mungkin juga sedang reinkarnasi atau bermetamorfosis seperti kupu.

Namun, Tuhan jelas tidak akan punah karena Tuhan bukanlah hanya Sang Pencipta. Tuhan juga sebagai psikolog bagi yang jiwanya merana. Teman untuk sumber harapan sesudah mati, teman untuk dijadikan kambing hitam atas peristiwa buruk yang dialami, teman yang bisa dijadikan pembenaran atas tindakannya. Teman yang diharapkan agar bisa membalas sakit hatinya atas ketidakadilan yang ia rasakan.

JIKA ADA SATU JUTA ORANG, BARANGKALI ADA SATU TUHAN YANG BENAR-BENAR DITEMPATKAN SEBAGAI TUHAN SEJATI. YANG JELAS, KEBANYAKAN LAINNYA KEMUNGKINAN BESAR ADALAH MENEMPATKAN TUHAN SEBAGAI TEMAN KHAYALAN. TEMAN UNTUK DICINTAI, DIHORMATI, BAHKAN DITAKUTI.

MAKA, ANDA AKAN DIJADIKAN APA TUHAN SEKARANG?

***

BIO ELEKTRIK MURNI DAN TAK MURNI

Posted in TENAGA MANUSIA MURNI on 16 July 2009 by wongalus

Sebagai Pengantar: Ini adalah artikel yang ditulis oleh Ir. Djoko Ismanu Herlambang yang populer dipanggil Ustadz Danu. Beliau adalah pengasuh acara Bengkel Hati yang disiarkan di TPI tiap minggu pagi jam 5.00 s/d jam 6.00. Acara ini sangat banyak peminatnya, karena dikemas dalam bentuk dialog-dialog. Banyak dari problem-problem kesehatan terpecahkan oleh penjelasan sang Ustadz. Menurut Ustadz Danu, setiap problem kesehatan diawali dari hati. Hati yang berpenyakit seperti iri, dengki, hasud dll akan mengakibatkan sakit di tubuh. Penyembuhan segala penyakit dimulai dengan menata hati terlebih dulu. Bila berkenan,monggo dibaca bersama-sama latar belakang penyembuhan spiritual ala Ustadz yang kini tinggal di Yogyakarta ini.

(Wong Alus)

Banyak Perguruan Beladiri tenaga dalam yang hampir 100 % katanya menggunakan bio-elektrik murni dengan menampilkan bermacam-macam keistimewaan sendiri-sendiri. Ada yang menawarkan untuk orang-orang sakit biar sakitnya hilang/sembuh, tapi dengan syarat yang sakit harus ikut/masuk ke dalam perguruan tersebut atau latihannya.

Apalagi yang sakit mengidap penyakit yang berat, yang konon katanya hampir semua penyakit tersembuhkan dengan melalui angket yang dibuat oleh “panitianya sendiri”, itu yang sembuh; tapi berapa yang gagal dan berapa banyak yang meninggal atau mati pada waktu latihan, itu yang tidak disebutkan. Ada juga yang menawarkan kesaktian, dibakar api tidak mempan, disiram air keras no problem, ditabrak kendaraan senyum-senyum saja, malah ada yang ditembak/dibedil pakai peluru mesiu tidak apa-apa (meleset). Ada juga yang menawarkan dapat memo-tong-motong besi cor yang disusun 4 (empat) atau lebih; ada juga pernafasan murni, yang sekarang baru dipelajari dan disempurnakan yang dipergunakan untuk menghilang. Asal jangan habis ngutang terus ngilang (bisa dilaporkan polisi).

Dengan mendasarkan pada beberapa realita di atas, kita berupaya membuka mata kepada khalayak apa dan bagaimana bio-elektrik murni dan tak murni itu, sehingga jangan sampai orang awam tertipu oleh suatu perguruan beladiri, apalagi sampai-sampai beladiri tersebut ingkar dari agama, Na’udzubillah mindzalik !

Bio-elektrik/listrik hidup/gelombang listrik adalah listrik/gelombang dinamis (hidup/bio) yang cara kerjanya tidak memakai media/alat tertentu, karena listrik/gelombang ini hanya mempunyai satu pusat perintah kerja yaitu otak. Dinamakan bio-elektrik berarti dia termasuk salah satu bagian dari dimensi 4, dimana dalam dimensi ini tanpa batas ruang dan batas waktu. Sama halnya dengan gelombang infra-merah, ultra-violet, gelombang TV, gelombang radio, gelombang sinar (alpha), (beta) dan (gamma), dll.

Gelombang infra-merah dan ultra-violet terbesar dihasilkan dari sinar matahari, gelombang TV, Radio, radar, dll dihasilkan dengan perangkat elektronik. Sinar , dan dapat dihasilkan dari pemecahan bermacam-macam atom yang ada di dunia.

Yang termasuk di dalam bio-elektrik ini ini ada 2 (dua) jenis; dimana diantaranya pasti sempat membingungkan khalayak ramai yang memang mencari tahu dan ingin mempelajari tentang apa arti tenaga dalam. Kedua jenis bio-elektrik tersebut :

1. Bio-Elektrik Murni

Maksud bio-elektrik murni disini adalah bio-elektrik yang dihasilkan dari latihan gerakan-gerakan tertentu dan timbul dari manusia itu sendiri.

Bio-elektrik ini kalau dilatih sendiri, untuk mencapai berpijarnya listrik di seluruh tubuh (simpul-simpul listrik yang di dalam tubuh manusia ada 52 simpul listrik) memakan waktu 40-50 tahun.

Kenapa manusia dapat mempunyai bio-elektrik, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Manusia itu mempunyai ion posisif dan negatif di dalam tubuhnya.
2. Dalam tubuh manusia banyak terdapat atom-atom yang juga terdapat di alam semesta.
3. Manusia adalah makhluk berakal budi sebagai khalifah Allah sehingga dapat menciptakan listrik, gelombang, radar, TV, laser, dsb.
4. Manusia adalah makhluk yang diciptakan paling sempurna oleh Allah sehingga jin dan khadam itu sebenarnya ada di bawah level manusia, juga makhluk-makhluk lain seperti binatang, tumbuhtumbuhan dan juga benda mati seperti batu, besi, dll.
2. Bio-Elektrik Tidak Murni

Bio-elektrik tidak murni adalah bio-elektrik yang dihasilkan bukan dari tubuh manusia, tetapi memakai media lain yang terdapat di dunia ini. Hal mana yang kita kenal dengan jin dan khadam, dimana jenis bio-elektrik ini dapat dilatih sendiri dengan cepat, minimal 1 (satu) hari dapat mempunyai bio-elektrik jenis ini.

Bio-elektrik tak murni dari manusia, adalah bio-elektrik yang timbul/dihasilkan bukan dari diri manusia itu sendiri, disini kita sebutkan misalnya dari jin (penunggu pohon, batu, makam, gunung, dll) dan khadam (penjaga ayat suci).

Mengapa jin dan khadam itu termasuk bio-elektrik ? Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Sejak dulu (sewaktu kita kecil), kita telah tahu ada cerita dari orang tua kita, sebagai contoh adalah sebagai berikut.

Ada suatu tempat yang angker. Orang tua kita biasanya pesan kepada kita, “Hati-hati kalau kamu lewat sana. Jangan macam-macam nanti kamu celaka/sakit/kemasukan”, dan biasanya kalau kita pas lewat tempat tersebut secara tidak sadar badan kita seperti merinding, orang sering mengatakan “merinding bulu romaku”. Seperti halnya juga bila kita menggosok-gosokkan penggaris ke rambut kita sendiri, kemudian kita dekatkan pada bulu di lengan kita dan kita akan merasakan bahwa bulu lengan kita berdiri dan terasa di situ ada aliran listrik.

Hal ini merupakan salah satu sisi bahwa pada tempat tersebut terdapat listrik yang tidak tampak. Hal mana apabila ada orang pintar yang dapat melihat dimensi 4 (dimensi tanpa batas ruang dan waktu) atau kita sebut orang tersebut mempunyai mata batin/sukmo sejati, dia kalau jujur dan bijaksana akan mengatakan bahwa ditempat tersebut ada makhluknya (makhluk tidak tampak/jin/khadam) !, dimana mereka juga termasuk bio-elektrik (karena mereka juga hidup).
Dari kedua pernyataan tersebut di atas, kita sebenarnya sudah dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antara keduanya. Kemudian bagaimanakah cara mengaktifkan keduanya ? Kok keduanya bisa muncul di dalam kancah ilmu pertenaga-dalaman yang akhir-akhir ini menjamur di negara kita ini ?

Dalam hal ini kami menyuguhkan beberapa hipotesa dan analisa dari hasil yang telah dilaksanakan/dipraktekkan dan juga dilihat oleh para orang pintar dari beberapa golongan keagamaan yang ada di Yogyakarta, hal mana mereka semuanya mempunyai apa yang dinamakan mata batin/sukma sejati yang dapat menembus ruang dan waktu. Hal ini kami lakukan dengan maksud agar orang awam jangan sampai tertipu oleh perguruan-perguruan tenaga dalam yang menampilkan sosok bio-elektrik yang murni. Dan juga penilaian umum agar obyektif, dimana di antara keduanya (bio-elektrik murni dan tidak murni) ada keuntungan dan kerugiannya.

Namun sebelumnya akan kami beberkan/ceritakan dari mana bio-elektrik tersebut muncul.

Bio-Elektrik Murni

Bio-elektrik ini dapat dilakukan dengan sebelumnya melatih beladiri fisik dengan proporsi yang maksimal (kalau silat sampai takaran pendekar), kemudian untuk mendapatkan bio-elektrik murni :

1. Melatih nafas dengan konsentrasi tinggi dengan tidak boleh mmejamkan mata. Karena dengan memejamkan mata, konsentrasi akan menurun dan dapat menyebabkan pikiran kosong sehingga akan membuka jalan masuknya makhluk lain atau jin.

2. Melatih jurus. Dimana jurus tersebut gunanya untuk mengaktifkan ke-52 simpul syaraf bio-elektrik.

3. Dengan metode “karena aksi maka ada reaksi”. Aksi, dari murid yang menyimpan nafas, kemudian bio-elektrik pelatih yang di depan yang bio-elektriknya lebih padat dari bio-elektrik murid, akan beraksi membalikkan bio-elektrik murid itu sendiri, sehingga mengakibatkan terjadinya benturan dua gelombang yang menjadikan bio-elektrik sang murid bertambah padat atau tinggi intensitasnya (panjang gelombang lebih pendek, amplitudonya lebih besar).

4. Ada pembimbing yang mengetahui bio-elektrik murni dengan benar dan jujur (tidak menipu). Karena ada guru beladiri yang tidak tahu/tidak dapat melihat bio-elektrik murni atau tidak murni, tetapi asal bilang, bahwa punya dia adalah bio-elektrik murni (tidak mempunyai referentor lain).
5. Tidak diisi atau disyarati.

6. Tidak menyimpang dari ajaran agama.


Bio-Elektrik Tidak Murni (Dari Jin)

Disini akan kita terangkan masuknya jin ke dalam tubuh manusia, baik itu disengaja oleh manusia itu sendiri atau tidak disengaja.

1. Berpuasa berturut-turut, 3 hari, 21 hari, 40 hari dengan terakhir “ngebleng” dan membaca mantera/aji-aji yang dipergunakan untuk ilmu yang sakti.

2. Kungkum (berendam) di kali/tempuran, karena menginginkan sesuatu (ingin bertemu dengan Sunan Kalijaga almarhum, misalnya).
3. Memasang susuk atau memasukkan emas, intan, besi, dll.
4. Air putih/kembang yang dimanterai dan diminumkan.
5. Membawa rajah atau tulisan Arab atau tulisan lain.
6. Meditasi/semedi/mengosongkan pikiran.
7. Ilmu turunan (eyangnya mempunyai ilmu dan kemudian diturunkan kepada anak/ cucu yang dia sukai/sama wataknya dan penurunan ilmu tersebut terkadang tanpa diketahui sang anak/cucunya).
8. Latihan dengan gerak dan jurus tiap hari sebanyak sekian kali (yang disuruh oleh gurunya), dan kadang-kadang ditutup dengan puasa atau khataman/ syukuran dengan menyembelih semacam kurban (ayam misalnya) dan dibacakan manteranya. Sebagai catatan :

Mantera adalah memanggil jin yang berguna untuk sesuatu yang kita inginkan (kebal misalnya).

Meditasi/semedi/menyatukan diri dengan alam. Sebenarnya manusia itu adalah makhluk yang tinggi derajatnya di hadapan Allah, tapi dengan menyatukan diri dengan alam maka derajat kita akan turun, sehingga levelnya sudah di bawah manusia yang normal sebagai makhluk yang diciptakan paling tinggi derajatnya. yang akhirnya dapat menyebabkan pikiran menjadi kosong.

Mengosongkan pikiran. Dengan adanya pengosongan pikiran akan membuka tabir pembatas dimensi-3 (manusia) dan dimensi-4 (jin), sehingga banyak makhluk lain (jin) yang masuk ke dalam tubuh manusia, seperti kata orang tua “jangan sering melamun (pikiran kosong) nanti kemasukan jin”. Dan itu betul !!

Keuntungan dan Kerugian dari Bio-Elektrik Murni dan Tidak Murni

Keuntungan dari bio-elektrik tidak murni.

1.Sakti. Orang Jawa bilang “ora tedhas tapak paluning pandhe sisaning gurinda, tinatah mendat jinoro menter”. Artinya tidak apa-apa walaupun dibacok dengan senjata tajam dan pukulan benda keras.
Dibakar api tidak apa-apa, disiram minyak mendidih tidak apa-apa, disiram air keras tidak apa-apa, memecah besi cor sampai 9 (sembilan) susunan, ditabrak mobil tidak apa-apa, ditembak dengan peluru bermesiu tidak apa-apa, dan lain-lain.

2.Dapat membuat orang lupa dan mengikuti kehendak kita (pelet, sirep, hipnotis, dll).

3.Dapat memasukkan emas, intan, besi, dll ke dalam tubuh manusia (susuk/santet).

Susuk : dipergunakan untuk memenuhi keinginan yang dipasang susuk, entah itu pengasihan, biar kelihatan cakep atau biar berwibawa/ditakuti.
Santet : dipergunakan untuk merusak sang korban yang diinginkan.

4. Keuntungan-keuntungan lain yang banyak.
Keuntungan bio-elektrik murni.

Oleh karena yang dipergunakan adalah gelombang, maka gelombang tersebut ada panjang gelombang dan amplitudonya (frekuensi). Oleh karena sinar … (gamma) di dalam dunia kedokteran (medis) saja sudah dapat digunakan untuk bermacam-macam hal khususnya pengobatan, apalagi bio-elektrik murni yang mempunyai panjang gelombang lebih pendek dari panjang gelombang sinar (gamma) dan aplitudonya lebih besar dari amplitudo gelombang sinar (gamma), sehingga penggunaan di dalam pengobatan bio-elektrik ini lebih bermanfaat dari pada pengobatan dengan menggunakan gelombang sinar (gamma) yang dihasilkan oleh atom-atom tertentu. Ini telah kita buktikan dengan memberikan pengobatan kepada umum.

Penyakit-penyakit yang telah berhasil diatasi : kanker, tumor, kencing manis (gula), sirosis (pengerasan hati), jantung koroner atau kebocoran klep, pemecahan batu ginjal dan lain-lain. Semua pengobatan dilakukan dengan menggunakan gelombang-gelombang yang kita punyai, tidak disuruh minum air putih, air kembang yang diisi, tidak ditembak dengan jurus (yang biasa dipergunakan oleh perguruan tenaga dalam), dll yang tidak dapat dinalar oleh akal.

Keuntungan lain :

1. Sehat.

2. Menurunkan emosi.

Kerugian bio-elektrik tidak murni (pakai jin)

1. Sering sakit-sakitan, entah nyeri di tangan, nyeri di dada, nyeri di ulu hati, sakit jantung, ginjal, asma atau organ-organ lain atau pusing yang tidak hilang-hilang. Dimana penyakit-penyakit tersebut sudah dicek ke beberapa dokter tetapi tidak ada kemajuannya (dokter tidak mengetahui penyebab-nya). Sakit tersebut disebabkan oleh jin yang ada di dalam tubuh orang itu berontak, karena tidak pernah/jarang dilatih atau diaktifkan lagi.

2. Seseorang yang pingin masuk perguruan tenaga dalam karena sakit parah (jantung, ginjal, kanker, misalnya), bukan tambah sembuh melainkan dapat mengakibatkan tambah parah atau bahkan tidak tertolong lagi, Na’udzubillah mindzalik. Karena jin yang ada di dalam tubuh orang tersebut tidak dapat menyembuhkan penyakit yang dideritanya. Analoginya seperti halnya seorang tukang ledeng (jin) disuruh membuat gedung lantai lima (penyakit) , – …ya otomatis tukang ledeng (jin) tersebut berdiam diri dan bingung. …Lha wong bukan profesinya.

3. Gila, ini karena tidak kuat menuntut ilmu. Hal ini disebabkan hipokampus dan kelenjar hipofisa (yang mengatur seluruh fungsi organ tubuh) dari orang tersebut sudah luka, lecet atau gosong, sehingga keseimbangan fungsi tubuh tidak terkontrol dan mengakibatkan jin yang ada di dalam tubuh orang tersebut akan menggunakan kesempatan untuk menguasai orang tersebut —> gila !!

4. Dapat menjadikan orang yang mentalnya tidak kuat menjadi sombong (karena kesaktiannya).
Kerugian bio-elektrik murni.

1. “Tidak sakti”.

2. Setelah latihan capek.

Dengan artikel ini, masyarakat umum agar mengetahui betul beladiri mana yang akan mereka cari, jangan sampai tertipu oleh beladiri yang mengaku bahwa perguruannya menggunakan bio-elektrik murni, padahal mereka tidak dapat membuktikan dengan nyata atau mereka tidak mempunyai “referentor” dari perguruan lain atau orang lain yang dapat membuktikan adanya bio-elektrik murni atau tidak murni, justru terkadang malah ditutupi kelemahannya.

Semoga dengan adanya tulisan ini, khalayak dapat memilih yang sakti atau yang tidak sakti tapi aman dan yang dapat dinalar oleh akal sehat sebagaimana kita mempunyai otak untuk berpikir. Apalagi kalau kita yang mempunyai disiplin ilmu yang mengutamakan berpikir secara sehat dan normal, sehingga fikiran kita tidak terganggu oleh adanya makhluk lain yang ada di dalam tubuh kita dan yang penting kalau bisa tidak menyimpang dari ajaran agama. ***

Ustadz Danu: USTADZ

SUWUNG MAWAR DI UJUNG SENJA

Posted in PUISI & PROSA on 15 July 2009 by wongalus

Mawar
warnanya merah
Daunya hijau segar
Baunya wangi
Ada durinya,

Duhai indah sang bunga
Ingin kupetik
Kuberi pada pujaan hati
Malam ini,
sekuntum saja

Semoga dia,
mampu merasa indahnya
Bukan hanya indah merahnya,
Hijau daunnya
Atau durinya yang menusuk
Tapi KEINDAHAN nya
Hakikat Dzat nya…

Mawar tetap mawar
Apapun tafsir tentang mawar
Apapun nama dan sifat mawar
Tak akan mengubah kemawarannya
Tak akan mengubah apa-nya
Tak akan…

Mawar mewartakan apa?
Keindahannya dari mana berasal?
Dari materinya kah?
Dari bentuknya kah?

Sesungguhnya,
mawar mewartakan keberadaanKU,
Adakah keindahan mawar
bila tidak ada AKU?

AKU adalah pusat pandang
AKU adalah titik gingsir kasih
Semua yang indah terpancar dari indah-KU

IndahKU ada dalam sunyi,
Namun tidak pernah layu

di ujung senja
sekalipun..


(w.a, 15-07-09)

mawar

SUWUNG SEJATI – SEJATINYA SUWUNG

Posted in MAKRIFAT SUWUNG on 14 July 2009 by wongalus

suwung

Hampir empat puluh enam tahun dia bertapa di Alas Ketangga, kini dia telah datang dengan membaca pencerahan. Inilah catatan pendakian spiritual KI SUWUNG BUWONO setelah mencari SUWUNG SEJATI.

Menurut Ki Suwung, keadaan jiwa atau hati yang telah mendapatkan wahyu atau ilham biasa dianalogikan dengan menerima CAHAYA. “Wahyu atau kata-kata Tuhan diungkapkan ke dalam bahasa manusia dengan kata CAHAYA. Sebab wahyu itu sendiri (an sich) tidak bisa diungkapkan dengan bahasa manusia. Wahyu adalah bahasa Tuhan, yang berbeda dengan bahasa manusia. Namun wahyu alias ilham bisa dipahami oleh orang yang menerimanya, bahkan hewan dan alam pun mampu memahami bahasa Tuhan” katanya menerangkan.

IHLAM menurut Ki Suwung bisa ditafsirkan sebagai: DISUSUPKANNYA KEDALAM HATI YANG MAMPU MENANGKAP VIBRASI/GETARAN YANG DAPAT DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBEDAKAN ANTARA YANG SESAT DAN YANG PETUNJUK, dan mungkin hal ini di jaman kita sekarang ini dikenal dengan istilah MATA HATI.

Tibalah Ki Suwung menceriterakan akhir perjalanan spiritualnya. “Mohon maaf bila saya terpaksa harus menjabarkan ILMU MA’RIFAT, yaitu ilmu untuk mengenal dzat, sifat dan perbuatan Tuhan. Selain ilmu, hendaknya melakukan KOMUNIKASI KEPADA TUHAN SERTA PASRAH DIRI SECARA TOTAL. Kepasrahan adalah menggantungkan sikap jiwa untuk patuh kepada Tuhan dengan segenap tata cara ngelmu dan laku yang telah ditentukan, agar kita mendapatkan cahaya keimanan yang lebih dalam..” ujarnya kalem.

Tidak biasa Ki Suwung berkata kata serius seperti pagi ini. Dia biasanya begejekan, suka gojeg dan sesekali biasanya dia membeberkan ilmu kawicaksanan dengan mesam-mesem. Namun kali ini, dia lain. Dia terlihat sangat serius. Matanya sesekali melihat ke langit. Mungkin menunggu petunjuk Tuhan agar dia tidak salah ucap. Berikut wawancara antara saya dengan Ki Suwung:

WONG ALUS: Kenapa Tuhan memberikan perimpamaan petunjuk itu dengan dzat cahaya, kok tidak dengan air, tanah atau yang lain?

KI SUWUNG: “Sebab Tuhan paham sifat-sifat cahaya. Cahaya itu bersemayam di dalam HATI ORANG-ORANG YANG TERPILIH DAN DIKEHENDAKI-NYA. Dengan cahaya itu Tuhan membimbing dan menuntun hati agar mampu memahami ayat-ayat Tuhan serta nasehat-nasehat Tuhan. Tuhan-lah yang akan ‘menghantar’ jiwa kita melayang menemui-Nya dan yang akan menunjukkan ‘jalan ruhani’ kita untuk melihat-Nya secara ‘nyata’. Dengan ‘cahaya-Nya’, kita bisa membedakan petunjuk dari syetan atau dari Tuhan swt. Sehingga kita diharapkan untuk selalu bersungguh-sungguh berjalan di jalan Tuhan, sehingga Dia akan memberi cahaya kepada manusia yang menuju jalan-jalan Tuhan, yaitu jalan kebenaran.

WONG ALUS: Lantas apa syarat untuk mendapatkan cahaya petunjuk?

KI SUWUNG: hendaknya kita melakukan perbuatan yang diwajibkan dan dianjurkan-Nya, terus menerus mengingat-Nya secara kontinyu baik berdiri, duduk, maupun berbaring jiwa selalu terjaga. Sebab didalam setiap perilaku itu sejatinya selalu berhadapan dengan Tuhan.Dan akhirnya Tuhan menyambut ingatan kita, dengan sambutan kasih sayang serta memberinya cahaya penerang bagi hatinya yang merelakan dan membuka untuk menerima Tuhan sebagai junjungannya, dengan ditandai rasa tenang yang luar biasa.

WONG ALUS: Saya masih kurang jelas tentang perjalanan rohani yang katanya penuh dengan hambatan, apa saja hambatan untuk bertemu Tuhan?.

KI SUWUNG: Dalam agama, hambatan ini kerap ditunjuk dengan istilah HIJAB. Istilah ini muncul setelah orang mulai serius mendalami pengetahuan tentang TATA CARA MENGENAL TUHAN dengan segala cara ibadah sampainya seseorang kepada tingkat IKHLAS. Yaitu ORANG YANG BENAR-BENAR BERADA DALAM KEADAAN RELA DAN MENERIMA TUHAN SEBAGAI TUHANNYA SECARA TRANSENDEN.

Hijab adalah tirai penghalang lajunya JIWA menuju SANG PENCIPTA. Penghalang itu adalah kabut yang menutupi MATA HATI, sehingga hati tidak mampu melihat kebenaran yang datang dari Tuhan. CAHAYA TUHAN tidak bisa ditangkap dengan pasti. Dengan demikian manusia akan selalu berada dalam keragu-raguan atau was-was. Karena ketertutupan atau terhijabnya kita atas keberadaan Tuhan disebabkan kebodohan dan sangkaan akan Tuhan yang keliru.

WONG ALUS: Jadi hati merupakan pusat dari segala keburukan juga ya?

KI SUWUNG: Benar, hati memang pusat kemunafikan, kemusyrikan, dan merupakan pusat dari apa yang membuat seorang manusia menjadi manusiawi. Dan pusat ini merupakan tempat dimana mereka bertemu dengan Tuhannya. Merupakan janji Tuhan saat fitrah manusia menanyakan dimanakah Tuhan? Lalu, Tuhan menyatakan diri-Nya berada SANGAT DEKAT. Pertanyaan tentang keberadaan Tuhan sering kali kita mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan, bahkan kita mendapatkan cemoohan sebagai orang yang terlalu mengada-ada. Padahal, menanyakan keberadaan Tuhan adalah merupakan pertanyaan dasar manusia.

Didalam kitab suci disebutkan bahwa keberadaan Tuhan sebagai wujud yang sangat dekat. Jawaban atas pertanyaan dimanakah Tuhan diungkap dengan jawaban secara DIMENSIONAL. Jawaban-jawaban tersebut tidak sebatas itu, akan tetapi dilihat dari perspektif seluruh sisi pandangan manusia seutuhnya. Saat pertanyaan itu terlontar “dimanakah Tuhan “, Tuhan menjawab “….Aku ini dekat “, kemudian jawaban meningkat sampai kepada “Aku lebih dekat dari urat leher kalian…atau dimana saja kalian menghadap disitu wujud wajah-Ku ….dan Aku ini maha meliputi segala sesuatu.”

Keempat jawaban tersebut menunjukkan bahwa TUHAN TIDAK BISA DILIHAT HANYA DARI SATU DIMENSI SAJA, AKAN TETAPI TUHAN MERUPAKAN KESEMPURNAAN WUJUD-NYA

Sangat jelas sekali bahwa Tuhan menyebut dirinya “AKU” BERADA MELIPUTI SEGALA SESUATU, dan DIMANA SAJA ENGKAU MENGHADAP DISITU WAJAH-KU BERADA!!! Kalau kita perhatikan jawaban Tuhan, begitu lugas dan tidak merahasiakan sama sekali akan wujud-Nya.

WONG ALUS: Ya, sangat sepakat Ki, namun bagi saya Tuhan masih sulit saya pahami. Mohon pencerahan…

KI SUWUNG: Ilmu Tuhan memang tidak mudah. Karena kesederhanaan Tuhan ini sudah dirusak oleh anggapan bahwa Tuhan sangat jauh. Dan kita hanya bisa membicarakan Tuhan nanti di alam surga. Untuk mengembalikan prasangka kepada pemahaman yang benar kita hendaknya memperhatikan peringatan Tuhan, bahwa Tuhan tidak bisa disetarakan dengan makhluq-Nya.

Tuhan sebagai wujud sejati biasanya ditafsirkan dengan sifat-sifat Nya yang meliputi segala sesuatu. Akan tetapi kalau Tuhan ditafsirkan dengan sifat-sifat-Nya, yang meliputi segala sesuatu akan timbul pertanyaan, kepada apanya kita menyembah? Apakah kepada ilmunya, kepada kekuasaan-Nya atau kepada wujud-Nya? Kalau dijawab dengan kekuasan-Nya atau dengan ilmu-Nya maka akan bertentangan dengan kehendak Tuhan

Sebab manusia diperintahkan menghadapkan wajahnya kepada wajah Dzat yang Maha Mutlak. Sekaligus menghapus pernyataan selama ini yang justru menjauhkan pengetahuan kita tentang dzat, kita menjadi takut kalau membicarakan dzat, padahal kita akan menuju kepada pribadi. TUHAN, BUKAN NAMA, BUKAN SIFAT DAN BUKAN PERBUATAN TUHAN. KITA AKAN BERSIMPUH DIHADAPAN SOSOK-NYA YANG SANGAT DEKAT.

WONG ALUS: Berarti hubungan antara dzat, sifat, nama dan perbuatan Tuhan itu erat ya Ki, mohon penjelasan?

KI SUWUNG: Pemikiran tentang Tuhan pasti menyinggung hubungan antara dzat, sifat, dan perbuatan Tuhan. Diterangkan bahwa dzat meliputi sifat. Sifat menyertai nama. Nama menandai perbuatan. Hubungan-hubungan ini bisa diumpamakan seperti madu dengan rasa manisnya, pasti tidak dapat dipisahkan. Sifat menyertai nama, ibarat matahari dengan sinarnya, pasti tidak bisa dipisahkan. Nama menandai perbuatan, seumpama cermin, orang yang bercermin dengan bayangannya, pasti segala tingkah laku yang bercermin, bayangannya pasti mengikutinya. Perbuatan menjadi wahana dzat, seperti samudra dengan ombaknya, keadaan ombak pasti mengikuti perintah samudra.

Uraian di atas menjelaskan, betapa eratnya hubungan antara dzat, sifat, nama dan perbuatan Tuhan. Hubungan antara dzat, dan sifat ditamsilkan laksana hubungan antara madu dan rasa manisnya. Meskipun pengertian sifat bisa dibedakan dengan dzat namun keduanya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.

WONG ALUS: Kalimat Tuhan meliputi segala sesuatu adalah kesempurnaan ..dzat , sifat, asma, dan perbuatan. Sebab kalau hanya disebut sifatnya saja yang meliputi segala sesuatu, lantas ada pertanyan, sifat itu bergantung kepada apa atau siapa ?

KI SUWUNG: Ya, jelas akan bergantung kepada pribadi (Aku) yang memiliki sifat. Kemudian kalau sifat yang meliputi segala sesuatu, kepada siapakah kita menghadap? Kepada Dzat atau sifat Tuhan. Kalau sifat Tuhan sebagai obyek ibadah kita, maka kita telah tersesat, sebab sifat, asma dan perbuatan Tuhan bukanlah sosok dzat yang Maha Mutlak itu sendiri. Semua selain Tuhan adalah AKIBAT ADANYA DZAT. Seperti adanya alam, adanya malaikat, adanya jin dan manusia. Semua ada karena adanya DZAT YANG MAHA AWAL. Seperti perumpamaan madu dan manisnya, sifat manis tidak akan ada kalau madu itu tidak ada. Dan sifat manis itu bukanlah madu. Sebaliknya madu bukanlah sifat manis. Artinya sifat manis tergantung kepada adanya “madu”. Apakah Dzat itu, … seperti apa? Apakah ada orang yang mampu menjabarkan keadaannya ?

Singkat kata, dualitas berkaitan dengan sifat diskursus manusia tentang Tuhan. Untuk bisa memahami Tuhan, kita harus mengerti keterbatasan-keterbatasan konsepsi kita sendiri, karena menurut perspektif ketakperbandingan tak ada yang bisa mengenal Tuhan kecuali Tuhan sendiri. Karena itu kita punya pengertian tentang Tuhan, TUHAN KONSEPSI SAYA DAN “TUHAN” KONSEPSI HAKIKI, YANG BERADA JAUH DILUAR KONSEPSI SAYA. Tuhan yang dibicarakan selalu berkaitan dengan Tuhan dalam “konsepsi saya”. Konsepsi Dzat yang hakiki tidak bisa kita fahami, baik oleh saya maupun Anda. Karena itu kita tidak bisa berbicara tentangnya secara bermakna. bagaimana kita bisa memahami tentang Dia, sedang kata-kata yang ada hanya melemparkan kita keluar dari seluruh konsepsi manusia. Seperti, Dia yang Awal dan yang akhir, Dia yang tampak dan yang tersembunyi, cahaya-Nya tidak di timur dan tidak di barat, tidak laki-laki dan tidak tidak perempuan, tidak serupa dengan ciptaan-Nya.

Kenyataan Tuhan tidak bisa dikenal dan diketahui berasal dari penegasan dasar bahwa DIA tidak sama dengan sesuatu. Karena tuhan secara mutlak dan tak terbatas benar-benar Dzat maha tinggi, sementara kosmos berikut segala isinya hanya bersifat RELATIF maka realitas Tuhan berada jauh diluar pemahaman realitas makhluk. Dzat yang maha mutlak tidak bisa dijangkau oleh yang relatif. Kita dan kosmos (alam) berhubungan dengan Tuhan melalui sifat-sifat-Nya yang menampakkan jejak-jejak dan tanda-tandanya dalam eksistensi kosmos. Kita tidak bisa mengenal dan mengetahui Tuhan dalam dirinya sendiri, tetapi hanya sejauh Tuhan mengungkapkan diri-Nya melalui kosmos (sifat, nama, perbuatan). Sifat, nama, dan perbuatan, secara relatif bisa dirasakan dan difahami MAKNANYA. Akan tetapi DZAT adalah realitas mutlak. Dan untuk memahami secara hakiki harus mampu MENIADAKAN ATAU MEMFANAKAN DIRI, … yaitu memahami bahwa KEBERADAAN MAKHLUK BERSIFAT TIADA.

WONG ALUS: ada gambaran yang sederhana Ki, saya sangat bingung?

KI SUWUNG: Ketika kita melihat kereta api berjalan diatas rel, terbetik dibenak kita suatu pertanyaan. Bagaimana roda-roda yang berat itu bisa bergerak dan lari. Tak lama kemudian kita akan sampai kepada pemikiran tetang alat-alat dan mesin-mesin itulah yang menggerakkan roda yang berat itu. Adakah setelah itu kita dibenarkan jika berpendapat bahwa alat kereta itu sendiri yang menggerakkan kereta tersebut. Perkaranya tidak semudah itu, sebab kita tidak boleh mengabaikan bahwa disana ada masinis yang mengendalikan mesin. Kemudian ada insinyur yang menciptakan rancangan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, maka pada hakekatnya tak ada wujud bagi kereta itu, dan tidaklah mungkin terjadi gerakan dan perputaran pada roda-roda tanpa kerja insinyur. Mesin-mesin itu bukanlah akhir dari cerita sebuah kereta api, akan tetapi hakikat yang paling akhir adalah akal yang telah mengadakan mesin itu, kemudian menggerakkan menurut rencana yang telah dipersiapkan.

Mengikuti ilustrasi realitas kereta api, mulai dari gerbong yang digerakkan oleh roda-roda, kemudian roda-roda digerakkan oleh mesin, mesin digerakkan oleh masinis, dan semua itu direncanakan, oleh yang menciptakan yaitu insinyur. Pertanyaan terakhir adalah : “Mungkinkah roda-roda, mesin, dan alat-alat kereta api itu mampu melihat yang menciptakan?” Jawabannya adalah insinyur itu sendiri yang mengetahui akan dirinya, sebab kereta api dan insinyur berbeda keadaan dan bukan perbandingan. Realitas instrumen kereta api tidak ada satupun yang serupa jika dibandingkan dengan keadaan realitas insinyur. Kemudian mengetahui keadaan realitas kereta api dari awal sampai akhir, merupakan kefanaan atau penafian bahwa realitas kereta api adalah ciptaan semata.
Realitas bahwa Dzat tuhan tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu berlaku sampai di akhirat kelak. Walaupun Tuhan sendiri mengatakan bahwa manusia di alam surga akan melihat realitas Tuhan secara nyata atas eksistensi Tuhan, bukan berarti kita melihat dengan perbandingan pikiran manusia. Yang dimaksud melihat secara hak disini adalah kesadaran jiwa muthmainnah yang telah lepas dari ikatan alam atau kosmos.

WONG ALUS: Inikah yang disebut SUWUNG?

KI SUWUNG: Ya, atau biasa disebut FANA keadaan ini manusia dan alam seperti keadaan sebelum diciptakan yaitu keadaan masih kosong awang uwung atau SUWUNG kecuali DIA sendiri yang ada. Tidak ada yang mengetahui keadaan ini kecuali Tuhan sendiri.

Keadaan awal tidak ada yang wujud selain Tuhan, tidak ada ruang, tidak ada waktu, tidak ada alam apapun yang tercipta. Ada yang menarik dalam peristiwa “pertemuan” nabi Musa dengan Tuhan dulu. Itulah keadaan SUWUNG manusia dan alam. Yakni keadaan hancur luluh lantak keadaan gunung Thursina dan keadaan Musa EKSTASE jatuh PINGSAN. Setelah gunung itu hancur dan Musa-pun jatuh pingsan, TIDAK SATUPUN YANG TERLINTAS REALITAS APAPUN DIDALAM PERASAN MUSA DAN FIKIRANNYA, KECUALI IA TIDAK TAHU APA-APA. Yaitu realitas konsepsi manusia dan alam tidak ada (fana). Dalam keadaan inilah Musa melihat realita Tuhan, bahwa benar Tuhan tidak bisa dibandingkan oleh sesuatu apapun. Kemudian Musa kembali sadar memasuki realitas dirinya sebagai manusia dan alam. Musa berkata :aku orang yang pertama-tama beriman..dan percaya bahwa Tuhan tidak seperti konsepsi “saya”. Setelah kita mengetahui dan faham akan Dzat, sifat, dan perbuatan Tuhan, teranglah fikiran dan batin kita, sehingga secara gamblang kedudukan kita dan Tuhan menjadi jelas, yaitu yang hakiki dan yang bukan hakiki. Terbukalah mata kita dari ketidaktahuan akan Dzat. Ketidaktahuan inilah yang saya maksudkan dengan tertutupnya hijab, sehingga perlu disadarkan oleh kita sendiri dan kemudian mengenal-Nya (ma’rifat)

WONG ALUS: berarti prasangka terhadap Dia merupakan hijab ya ki?

KI SUWUNG: Begitulah kenyataannya. Tiada sesuatu benda yang MENUTUPI engkau dari Tuhan, tetapi yang menghijab engkau adalah PERSANGKAANMU ADANYA SESUATU DISAMPING TUHAN, sebab segala sesuatu selain dari Tuhan itu pada hakikatnya tidak ada sebab yang wajib ada hanya Tuhan, sedang yang lainnya terserah kepada belas kasihan Tuhan untuk diadakan atau ditiadakan.

Seorang arif berkata : Semua makhluk ini bagaikan adanya bayangan pohon di dalam air. Maka ia tidak akan menhalangi jalannya perahu. Maka hakikat yang sebenarnya tiada sesuatu benda apapun disamping Tuhan untuk menutupi pandanganmu dari Tuhan. Hanya engkau sendiri mengira bayangan itu sebagai Tuhan. Ibarat seseorang yang bermalam disuatu tempat, tiba-tiba pada malam hari ketika ia akan buang air, terdengar suara angin yang menderu masuk lobang sehingga persis sama dengan suara harimau, maka ia tidak berani keluar. Tiba pada pagi hari ia tidak melihat bekas-bekas harimau, maka ia tahu bahwa itu hanya tekanan angin yang masuk ke lobang, bukan tertahan oleh harimau, hanya karena perkiraan adanya harimau.

Pertanyaan demi pertanyaan timbul dari ketidaktahuan (hijab), kenyataaan bahwa Tuhan sangat dekat tertutup oleh kebodohan ilmu kita selama ini. Tuhan seakan jauh diluar sana sehingga kita tidak merasakan kehadiran-Nya yang terus menerus berada dalam kehidupan kita. Dari keterangan diatas menyimpulkan bahwa kita ternyata telah salah kaprah mengartikan sosok dzat selama ini, yang kita sangka adalah konsepsi “saya”, bukan konsepsi hakiki, yaitu wujud yang tak terbandingkan oleh perasaan, pikiran , mata hati, dan seterusnya. TUHAN KITA ADALAH TUHANNYA MUSA, … TUHANNYA IBRAHIM, … TUHANNYA ISA, TUHANNYA MUHAMMAD, TUHAN KITA SEMUA … YAITU YANG MAHA TAK TERJANGKAU OLEH APAPUN.

WONG ALUS: Wah, penjelasan Panjenengan sangat gamblang namun sangat sulit saya pahami ki. Saya hanya bisa merekam dalam tape recorder yang saya bawa ini. Mudah-mudahan nanti bila saya tuliskan di blog tidak salah tafsir. Ada pesan ki?

KI SUWUNG: Semoga atas ijin-Nya. Saya hanya berpesan kini saatnya kita KONSENTRASI kepada DZAT…bukan kepada SIFAT: Sembahlah AKU …, sehingga SUWUNGLAH DIRI DAN ALAM SEMESTA. Setelah kita mengetahui dan mengenal Tuhan secara ilmu, maka semakin mudahlah kita untuk memulai berkomunikasi dan berjalan menuju kepada-Nya. KITA TELAH MEYAKINI BAHWA KITA AKAN KEMBALI KEPADA-NYA SEKARANG. TIDAK BESOK LUSA ATAU KAPAN-KAPAN…. ^^^^^

MEMELIHARA TUYUL

Posted in TUYUL on 12 July 2009 by wongalus

abah kyai

Jenis makhluk halus anak-anak ini bisa di minta untuk mencari atau lebih pasnya mencuri uang. Bila Anda mencari dan mampu memeliharanya, Anda tidak usah repot repot bekerja siang dan malam. Cukup menyediakan semua keperluan si tuyul, uang pun mengalir lancar.

“Ketika KKN berjalan 1 minggu di tahun 1994 di daerah Panceng, Gresik, saya terpesona dengan adanya satu gunung yang berkesan angker, dan itu tampak dari kejauhan. Karena penasaran, pada minggu ke 3 (dari jadwal 8 minggu), saya mengiyakan ajakan teman untuk bermain-main di gunung tersebut, dan ternyata memang benar dugaan saya, banyak aura mistis yang mengitari gunung tersebut, yang paling menarik adalah adanya kerajaan tuyul, mencari tuyul amat mudah di sini.. …”

Itu adalah pengalaman seseorang yang kebetulan memiliki indera keenam yang menceriterakan adanya tempat berkumpulnya tuyul di sebuah perbukitan Surowiti, Desa Surowiti, Kecamatan. Panceng, Kabupaten Gresik atau sekitar 15 kilometer dari wisata tanjung kodok, Lamongan, Jawa Timur.

Ada lagi iklan di surat kabar sebagai berikut: “Ditawarkan tuyul yang memiliki kemampuan mencuri uang atau perhiasan, Tuyul yang kami tawarkan adalah tuyul dari spesies khusus yang kami dapatkan dari Desa Krucuk, Kabupaten Klaten. Tuyul ini kira-kira tingginya 5cm – 6cm, tuyul ini dapat dilihat dan diajak ngobrol oleh majikannya saja. Bagaimana merawatnya? Mudah sekali, tuyul ini tidak merepotkan karena tuyul ini tidak membutuhkan kamar khusus atau mainan anak-anak. Tuyul ini hanya butuh lima tetes darah manusia golongan O atau AB. Harga maharnya kami patok 5 Juta.”

Tuyul hidup di berbagai tempat yang angker dan yang paling disukai adalah ditempat-tempat yang jauh dari rumah-rumah ibadah. Di sisa-sisa reruntuhan bangunan tua, maupun di tempat-tempat yang dikeramatkan orang.

Tuyul, adalah salah satu jenis mahluk halus berwujud anak-anak balita. Sebenarnya, tuyul ini tidak ingin dipekerjakan oleh manusia. Dia hanya bermain-main, sama seperti sifat khas yang dimiliki anak kecil yang suka iseng dan ingin mencoba segala hal sebagaimana balita pada umumnya.

Nah, ini lagi repotnya manusia. Sudah mengerti masih anak anak kok tega-teganya dipekerjakan? Apa ini bukan melanggar hukum alam wadag maupun gaib? Jelas melanggar, sehingga pasti nantinya si manusia dan juga si makhluk halus ini mendapatkan akibat dari tidakan melanggar hukum.

Dengan sebuah ritual khusus seorang paranormal menembus wahana gaib dan kemudian berkomunikasi dengan sang tuyul. Ada kesepakatan antara dua makhluk Tuhan ini bila masing-masing mau dan saling membantu. Bila permufakatan sudah oke, maka masing-masing pihak harus tahu diri dan mentaati aturan yang berlaku.

Salah satu yang diminta oleh tuyul adalah “tumbal”. Ini memang syarat utama dalam permufakatan tersebut. Tumbal dalam pesugihan ini bisa bermacam-macam tergantung permufakatan. Namun biasanya, bila tuyulnya profesional maka dia akan meminta tumbal kematian dari para sahabat, saudara, bahkan anak-anaknya sendiri.

Ada pula jenis pesugihan lain yaitu Nyi Roro Kembar Sewu dimana tumbal yang dimintanya bukan kematian, tetapi si tumbal akan menjadi gila atau lebih tepatnya berprilaku seperti anak idiot. Ini dikarenakan bertukarnya jiwa si tumbal dengan salah satu anak dari Nyi roro kembar sewu yang harus dirawat dan diasuh layaknya anak sendiri. Jenis pesugihan ini sangat rumit. Nyi Roro Kembar Sewu hanya meminta jiwa seorang lelaki dewasa dengan ciri-ciri husus, lelaki ini biasa di sebut dengan sebutan “lanang panduso”.

Salah satu yang diminta tuyul adalah sebuah ruangan atau kamar khusus. Seperti ritual-ritual pesugihan lain, ritual ini juga mewajibkan si pelaku pesugihan untuk menyediakan kamar khusus di dalam rumah. Di dalam kamar, perlu dipersiapkan satu ranjang tempat tidur lengkap dengan kelambunya. Satu meja tempat sesaji dengan ukuran tinggi meja kurang lebih setinggi lutut. Tempat uang seperti bakul tempat nasi. Di dalam kamar khusus ini warna hijau haruslah dominan dari warna lainnya pada seprei, sarung bantal, kelambu, taplak meja dan sebagainya dengan warna hijau.

Salah satu yang perlu disediakan dalam kamar adalah adanya dolanan anak-anak, seperti cermin, dakon, boneka-boneka kayu dan lain-lain. Tuyul juga sangat suka untuk diajak gojek dan bermain-main. Setiap hari, pemelihara tuyul diharapkan agar membawa tuyulnya berjalan-jalan agar si tuyul kerasan dan senang.

Setiap hari, kita harus memberinya makan berupa bubur yang merupakan makanan pokok mereka, serta sesajen dan kemenyan. Tuyul bekerja pada seorang majikan sebenarnya karena terpaksa karena tuyul sebenarnya masih belum ingin bekerja, dia memiliki sifat yang sama dengan balita pada umumnya yang ingin bermain.

Adapun tuyul memiliki sifat yang sama seperti anak-anak normal biasa dimana dia harus mencari induk semang sebagai ibu kandungnya. Si induk semang perlu memperlakukan dia sebagaimana anaknya sendiri, bahkan harus rela untuk lebih mencintai tuyul dibanding anaknya sendiri. Tuyul oleh karena itu juga perlu diberi air susu dan kebutuhan-kebutuhan biologis yang lain.
Salah satu khasanah mistik lain di dunia pertuyulan adalah istilah memet. Memet adalah tuyul dari jenis yang lebih pintar dan bentuk berbeda dengan tuyul kebanyakan. Memet memiliki dua buah taring sementara tuyul biasa tidak ada. Selain itu, memet dapat berlari lebih cepat dari pada tuyul biasa. Paranormal biasanya mengakui sulit untuk menangkap memet karena sifatnya yang gesit ini.

Tip dan teknik memiliki tuyul di antaranya: Jangan menyuruh mencuri uang di Bank karena di setiap bank telah ada perewangan atau jin penjaganya. Jangan menyuruh mencuri uang di lingkungan tempat tinggal kita karena jika ada tetangga yang tahu kita bisa malu dibuatnya. Jangan menyuruh mencuri uang di toko emas karena di setiap toko emas terdapat jimat tolak bala. Suruhlah mencuri di tempat perbelanjaan /mall atau ATM yang ada di mall karena ditempat seperti itu banyak peluang dan aman dari pagar gaib.

KESIMPULAN
Kesepakatan antara manusia dan makhluk halus selalu saja ada untung ruginya. Untungnya, manusia bisa kaya mendadak dan tanpa kerja keras dan banting tulang. Tuyul setiap hari sudah menyediakan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup kita. Dengan kekayaan, status sosial akan cepat meningkat dan bisa membeli “kebahagiaan” termasuk menjadi politikus terpandang, juga wanita cantik, seksi dan aduai yang selama ini diidam-idamkan.

Namun kerugiannya yaitu orang yang memelihara tuyul akan mendapatkan kesulitan saat menjelang ajal. Dia akan sekarat yang lama dan rasa sakit yang luar biasa, sebuah kematian yang pelan-pelan dan sangat menyakitkan. Hukuman dunia lain pun juga tidak kalah mengerikan. Anda juga perlu waspada dengan hadirnya orang-orang waskita dan sakti yang siap untuk berperang dan membuat celaka hidup Anda. Maka, waspadalah..waspadalah dan waspadalah!

Ditinjau dari segi religiusitas, mereka yang memelihara tuyul akan mendapatkan kerugian. Pertama, pemelihara tuyul jauh dari prinsip-prinsip spiritualitas yang harusnya dipegang teguh seperti harus sabar, nrima, eling dan waspada. Menjauh dari prinsip spiiritualitas lintas agama, akan mengakibatkan kita hidup di dalam pusaran energi dunia yang tiada berujung pangkal. Keruwetan demi keruwetan harus ditanggung demi untuk memenuhi keinginan. Keinginan sifatnya sementara, karena setelah satu keinginan terpenuhi akan muncul keinginan baru yang lebih besar. Bila kita tidak memiliki kendali atas keinginan, otomatis kita selalu merasa miskin dan ini siksaan batin.

Kedua, Tuhan tidak akan memberi kemuliaan hidup bagi manusia yang tidak mau berusaha keras. Berpangku tangan menunggu datangnya uang setoran dari para tuyul ibarat menunggu datangnya rahmat dan hidayah Tuhan tanpa siap untuk bersusah payah. Ingat Serat Wedhatama: ngelmu iku kalakone kanthi laku.

Wong alus

HUJAN KOK DITOLAK

Posted in RITUAL TOLAK HUJAN on 12 July 2009 by wongalus

Memindahkan hujan ke satu tempat adalah jasa layanan yang ditawarkan oleh pawang hujan. Mudah memahami cara kerja pawang hujan, yang sulit adalah menakar dengan akal budi, apa tindakan semacam ini bijaksana atau tidak.

pawang

Manusia itu jahat ya??. Dia suka mengeksploitasi alam untuk dipergunakan sesuai dengan kehendaknya, termasuk membengkokkan hukum alam sesuai dengan karep dan bisa jadi tanpa dipikir dan dipertimbangkan masak-masak. Sama seperti kuda yang tanpa akal diminta dan dilatih oleh majikan untuk menyeret cikar. Lha kita ini manusia, masa mau-mau saja diminta untuk menyeret kendaraan tanpa pertimbangan akal dan nalar budi?

Pawang hujan adalah salah satu jenis paranormal yang melayani jasa agar suatu wilayah tidak terjadi hujan. Bisa karena si pemesan jasa ini memiliki hajatan tertentu seperti kampanye, pesta pernikahan, sunatan, ulang tahun dan lain-lain. Ada beragam tarif yang biasanya dipatok oleh pawang hujan. Berkisar antara Rp 1,75 juta hingga Rp 3 juta yang dibayarkan sebelum maupun sesudah hajatan tergantung pada permintaan si pawang.

Yang perlu digaris bawahi bahwa pawang hujan tidaklah menolak datangnya hujan, melainkan hanya memindahkan hujan ke satu tempat yang lain. Persoalannya sekarang, apakah bijaksana kita MEREKAYASA KEHENDAK ALAM untuk mengguyurkan air di sebuah wilayah yang juga berarti membengkok-bengkokkan hukum alam sesuai dengan keinginan manusia?

Mari kita telusuri. Sesungguhnya alam adalah makhluk yang sangat patuh kepada Tuhan. Dia makhluk yang lugu, polos dan tanpa akal untuk merekayasa perintah dari-Nya untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan jangka pendek. Alam tidak memiliki ego atau keakuan seperti manusia dan jin. Alam adalah alam yang hanya mampu untuk bersyukur dan bertasbih, memuji Tuhan siang-malam sampai suatu ketika nanti DIA menggulung pergelaran sangkan paraning dumadi.

ALAM TEGAK ATAS DASAR PRINSIP KEIKHLASAN. Di dalam alam, tidak ada residu atau sampah karena sistem kerja yang salah. Setiap residu akibat peoses kerja alam pasti akan didaur ulang kembali dan menjadi bahan yang bermanfaat bagi keberlangsungan alam selanjutnya. Bakteri-bakteri pengurai siap untuk bekerja dengan ikhlas pula. Justeru karena manusia yang memiliki tata pikir dan tata kerja yang salah, akhirnya membuat keseimbangan alam terganggu. Hotel dan bangunan yang memantulkan cahaya ke atas dibangun, ozon kepanasan dan akhirnya sobek. Asap kendaraan, air conditioning (AC) dan berbagai dzat kimia dilepas ke udara dan akhirnya bumi mengalami pemanasan global. Alam juga sudah memiliki takaran dan jam tertentu untuk mengguyurkan hujan di suatu wilayah.

Kenapa manusia harus merekayasa hujan agar tidak turun di sebuah wilayah demi untuk mensukseskan kehendaknya untuk menyelenggarakan sebuah upacara hajatan? JUSTERU HARUSNYA MANUSIALAH YANG MENYELARASKAN KEINGINANNYA KEPADA JALUR DAN HUKUM ALAM. JUSTERU MANUSIALAH YANG HARUSNYA BELAJAR MENGHARGAI HUKUM ALAM, JUSTERU MANUSIALAH YANG HARUSNYA TAWADUK TERHADAP SAUDARA MAKHLUK TUHAN YANG BERNAMA BUMI INI…. duh sombong dan congkaknya kau, manusia!, sehebat apapun kau, tidak akan pernah kau bisa melahirkan seekor lalat pun!

“Kami mempunyai kemampuan dengan ijin Tuhan untuk memindahkan hujan tersebut yang sekiranya akan menganggu jalannya acara yang akan berlangsung…” Ini iklan salah satu pawang hujan. Kok dengan enak kita menyebut atas ijin Tuhan, hujan bisa dialihkan ke tempat lain? Emangnya Tuhan itu dengan mudah mengijabahi karep dan keinginan satu manusia saja dengan mengabaikan keinginan manusia yang lain?

Belum tentu keinginan seseorang itu sama dengan keinginan orang lain. Contoh, saya ingin agar tidak terjadi hujan, tapi bisa jadi Anda justeru menginginkan hujan. Keinginan manusia berbeda-beda sehingga biarkan alam dengan kearifannya berbicara dengan bahasanya sendiri. Alam lebih arif dari manusia. Alam lebih tua umurnya dari manusia. Jangan gurui alam, namun sebaliknya belajarlah dari alam!

Bila Anda kebetulan akan menyelenggarakan hajatan tertentu, maka lihatlah jadwal alam. Apakah itu saatnya musim hujan atau tidak, bila saatnya musim hujan ada baiknya Anda menyelenggarakan hajatan di dalam gedung saja. Atau bila Anda tidak memiliki dana untuk menyelenggarakan hajatan di dalam gedung, ya ikhlas saja bila sewaktu-waktu terjadi hujan. Tidak usah sakit hati, nelangsa atau gelo bila terjadi hujan. Justeru bila tiba-tiba hujan turun maka yakinlah itu cara alam menyapa hajatan kita, sehingga kita berkewajiban untuk menyapa Makhluk Tua bernama Bumi ini.

Seorang teman seorang pawang hujan menengadahkan wajahnya ke langit. Kaki direnggangkan mulut komat-kamit bermantra. Kedua tangan digerak-gerakkan seperti menyibak awan. Ini ritual pawang hujan untuk menyingkirkan tiap milimeter curah hujan pada luasan puluhan hektar. Jutaan ton air digeserkan ke tempat lain. Ya energi supranatural yang dibutuhkan tentu sangat besar.

Ada yang merasionalisaskan cara kerja pawang hujan sebagai berikut: Doa dan mantra akan menyatukan sebuah energi gaib (energi dari alam, energi dari makhluk halus) dan memancarkan gelombang elektromagnetik ke awan dengan frekuensi tertentu sehingga mampu menggeser mendung. Alhasil, langit yang sebelumnya gelap akan jadi biru lagi. Entahlah,…

Sebelum memiliki kemampuan supranatural sebagai pawang hujan, konon seseorang harus melakukan puasa dan berzikir untuk menjaga dan meningkatkan kemampuannya. Termasuk menghapal dan merapal mantra atau doa-doa untuk mendatangkan atau menolak turunnya hujan. Santri di sebuah pondok diajar doa-doa.

Seorang kyai pernah menjelaskan fenomena mistik hujan sebagai berikut: “uap dari laut yang kena panas matahari akan naik menjadi sinar laki-laki dan uap air dari penguapan dedaunan menjadi sinar perempuan.

Dengan berdoa mengucapkan nama-nama suci Tuhan, akan terbentuk sinar lelaki dan sinar perempuan” Ada beragam teknik ritual, mantra dan doa yang disemburkan pawang hujan. Ada yang menggunakan media bokor berisi kemenyan, garam, lisong, kapur, pinang, dan sirih. Pemesan diminta oleh pawang hujan untuk membuang nasi genggam ke atas genting dan membuang lisong, kemenyan, kembang, dan kapur ke sungai.

Ada juga yang mensyaratkan beberapa kaleng bir untuk minum makhluk halus penggeser awan hujan. Ada pawang yang menggunakan metode zikir. Sang pawang meminta para anggota keluarga yang punya hajat untuk berdoa kepada Allah agar menunda hujan. Salah satu anggota diantaranya harus zikir pada malam hari sebelum hajatan berlangsung. Ada pawang yang minta disediakan beberapa rantang nasi dan sebuah payung hitam.Ada yang membalikkan sapu lidi bekas pakai. Diujung-ujung lidinya ditancapkan bawang merah dan cabai merah.

Ada pula yang cuma minta disediakan berpuluh-puluh batang rokok dari lintingan daun nipah untuk media bertirakat menahan hujan. Sepanjang malam pawang mengelilingi wilayah tertentu sambil mengembus-embuskan asap rokoknya ke langit. Dengan kepulan asap dari linting demi linting yang sudah dimantra-mantrai, pawang menghalau gerakan angin agar hujan deras tidak mengguyur wilayah itu.

Ada pula ilmu pawang hujan yang memiliki ilmu Petak Sayyidina Ali. Caranya menguasainya selama tiga hari puasa mutih dan setiap usai shalat membaca rapalan tertentu. Pada tengah malam, setelah shalat hajat, membaca rapalan sekian ratus kali. Selanjutnya, amalan itu dijadikan wirid rutin.

Ada juga pawang yang menggunakan doa Sabdo Dadi. Doa diwirid pada pagi hari, dan diluar itu mengamalkan zikir rahasia atau sirri. Penggunaannya, jika untuk menyingkirkan hujan, amalan cukup dibaca pada lokasi atau desa yang dimaksud. Sedangkan untuk mendatangkan hujan, amalan dibaca sambil mengitari desa.

Dalam khasanah budaya Jawa setidaknya dikenal dua tradisi ritual tolak hujan. PERTAMA, pawang tidak diperkenankan menyentuh air dan harus puasa ngebleng (tidak makan, minum dan tidur). Sebaliknya, jika yang diminta adalah datangnya hujan, maka yang dilakukan harus banyak kungkum (berendam) di sungai sambil membaca mantranya. Untuk memiliki ilmu ini, sebelumnya harus tirakat sehari semalam pada hari Kamis pada bulan Suro.

Dan mantranya: …Bathara Surya, Surya Kantha, Danyang…(nama desa), Saya minta bantuanmu menyingkirkan hujan, Aku minta sinar Bathara Surya. Sedangkan jika tujuannya untuk meminta turunnya hujan, mantranya dirubah; …Bathara Surya, Surya Kantha, Danyang…(nama desa), Saya minta bantuanmu mendatangkan hujan, Aku minta keringat Bathara Surya. Ketika ada orang datang minta bantuan menyingkirkan atau mendatangkan hujan, mintalah agar membawa rokok.

Selanjutnya, anda berdiri di tengah halaman rumah. Baca mantranya tiga kali, diakhiri dengan menghisap asap rokok. Dan begitu anda menyetujui mempawangi hujan, pada waktu yang ditentukan agar hujang itu menyingkir atau datang. Maka anda harus melakukan pantangan tidak makan, minum dan tidak pula tidur. Itupun masih ditambah menjauhi air (jika menyingkirkan hujan) dan banyak kungkum (jika mendatangkan hujan).

KEDUA, berziarah ke makam leluhur orang yang minta bantuan. Saat berziarah juga melakukanlah ritual ziarah. Membaca doa-doa dan bertawasul, seolah-olah berbicara dengan arwah orang yang sedang diziarahi, “Mbah karena kamu sudah tidak makan nasi dan garam, dan tiap hari kamu makan doa, maka kekuatan batinmu tentu lebih kuat. Karena itu, tolong bantu saya dengan doa, agar apa yang saya inginkan menyingkirkan atau mendatangkan hujan ini, dikabulkan oleh Gusti.”

Pulang dari ziarah,mendatangi ke rumah orang yang minta bantuan itu. Minta sekepal nasi dan garam kasar dan membaca “ Gusti…tidak jadi hujan. Gusti…Gusti…..” Sebaliknya, jika yang dikehendaki orang yang minta bantuan itu datangnya hujan, ucapannya diganti menjadi : “Gusti….., jadi hujan. Gusti…Gusti…Gusti….”

Setelah itu, nasi dan garam kasar itu dibuang di atas genteng. Jika rumahnya terdiri dari dua bangunan, maka tempat yang dipilih adalah atas genteng bagian tengah, dilanjutkan dengan mengucapkan niat yang susunan katanya diciptakan sendiri. Dengan tujuan, mohon diberi kemampuan oleh Tuhan agar hujan yang semestinya turun, untuk sementara disingkirkan ke arah barat desa yang jauh, begitu halnya untuk arah utara, timur, selatan dan barat.

Saat melakukan ilmu ini, tidak perlu puasa. Cukup berpantang tidak makan minum di rumah orang yang minta bantuan. Namun jika ingin melakukan puasa sebagai bentuk dari kesungguhan dalam meminta kepada Tuhan juga bagus, ya itung-itung latihan ikhlas membantu orang lain.

SEMUANYA KEBAIKAN HARUSNYA DIMULAI DARI NIAT DAN CARA YANG BERSIH. NIAT DAN CARA HARUSNYA DIOLAH DENGAN NALAR BUDI YANG JEMBAR DAN JERO, SEHINGGA LAHIR KEPUTUSAN YANG BIJAKSANA.@@@

Wong Alus

JUMAT SUWUNG

Posted in MAKNA IKHLAS on 10 July 2009 by wongalus

Setahu saya yang tidak tahu apa-apa ini, ada salah satu kata di antara trilyunan kata yang berjumpalitan di otak manusia yang sulit untuk dijabarkan maknanya. Kata itu adalah IKHLAS. Biasanya ikhlas didefinisikan sebagai perbuatan atau memberikan sesuatu tanpa pamrih/tendensi apa-apa.

nelayan

Lalu seandainya., misalnya, andaikata, kita sepakat dengan dengan definisi ini apakah ada perbuatan atau memberikan sesuatu tanpa pamrih itu? Mungkinkah kita beraktivitas tanpa pamrih? Misalnya pamrih untuk mendapatkan sesuatu sesuai dengan apa yang kita berikan sebagaimana ungkapan: Siapa yang menanam maka dia akan menuai hasil. Atau pamrih untuk masuk surga, atau pamrih untuk mengharapkan keridhaan Tuhan.

Lantas bila ada satu perbuatan dilandasi dengan niat yang tanpa pamrih itu, contohnya perbuatan apa ya? Ada satu pendapat yang sedikit banyak bernada kelakar, yaitu berbuat ikhlas tanpa pamrih itu seperti saat seseorang buang air besar. Dia tidak mengharapkan kembalian dari perbuatannya. Sekaligus tidak mengingat-ingat lagi kemana arah dan tujuan dari apa yang kita keluarkan (maaf, kotoran) itu. Inikah makna ikhlas?

Saya kurang begitu sepakat dengan contoh perbuatan ikhlas yang ini. Buktinya, bahkan saat seseorang itu memulai untuk masuk ke –WC setelah merasa perutnya tidak nyaman, bukankah dia memiliki niat agar tubuhnya kembali bugar dan rasa perutnya bisa kembali nyaman? Jelas niatnya tidak diucapkan dan sebuah tindakan yang terkoordinasi di alam bawah sadarnya.

Sehingga, contoh perbuatan apa yang bisa disebut perbuatan ikhlas? Sering kita dengar di berbagai forum keagamaan: beribadah lah dengan ikhlas hanya untuk mendapatkan keridhoan Tuhan. Saya memaknai, perbuatan yang masih ada tendensi untuk mendapatkan keridhoan Tuhan ini berarti belum IKHLAS.

Ikhlas, bagi saya, sungguh sesuatu yang adiluhung dan sangat ideal yang tidak boleh dikotori oleh tendensi apa-apa termasuk mengharapkan pemberian dan keridhoan Tuhan. Bila sebuah perbuatan memiliki tendensi untuk mengharapkan apa-apa termasuk keridhoan Tuhan, atau agar dapat pahala, bisa memperberat timbangan amal perbuatan sehingga bisa masuk surga dan terhindar dari neraka.. bukankah ini berarti tidak ikhlas?

Bila pegang tesis bahwa perbuatan IKHLAS berarti tidak mengharapkan apa-apa, tanpa terkecuali berarti harusnya ya sudah, tidak usah memiliki niat untuk mencari makna, arti, hakikat dan alasan sebuah tindakan. Berarti tindakan ikhlas itu diluar jangkauan akal sehat yang ingin selalu mencari tahu alasan-alasan tindakan. Ikhlas berarti SUWUNG, ORA ISO DIJELASKE OPO KAREPE… KOYO WONG EDAN. Mungkin Plato benar saat mengatakan dekat-dekatlah dengan kegilaan karena kegilaan dekat dengan Tuhan. Jadi???

YO ORA USAH MACUL OPO-OPO MASIO PANJENENGAN DUWE PACUL. PACUL IKU WATAKE AKAL. TERMASUK ORA USAH MACULI LANGIT, NGAREP-AREP RAHMATE GUSTI KANG MAHA WIKAN. BUWANGEN PACULMU LAN AYO SUWUNG SOKO NIAT NOPO KEMAWON PARA SANAK KADANG!

Mungkin juga saya salah dalam memaknai ikhlas ini. Jadi mohon Pencerahan dari Pembaca yang Budiman.

Salam alus.